HANYA CINTA
SESAAT
Namaku Iwan, 23 tahun. Cerita ini
baru-baru aja terjadi, so, masih fresh from the oven. Ceritanya aku mulai ketika
aku baru aja keterima kerja di sebuah Travel Agent di Ruko kawasan Mangga Dua
Jakarta. Terus terang, aku baru aja lulus dari kuliah gue di AKPAR di Jogja. Aku
baru lulus bulan Juli 98. Terus, aku udah berusaha melamar kerja di Travel Agent
di Jogja, tapi nggak satupun yang mau menerimaku. Akhirnya aku berkelana ke
Jakarta, aku kost di kawasan Kemayoran bersama temanku yang sudah lebih dulu ke
Jakarta dan juga lebih dulu bekerja di Jakarta. Sampai akhirnya, bulan Desember
aku berhasil bekerja di Travel Agent, tempat ku sekarang bekerja.
Nah, di hari pertamaku kerja, aku datang pagi-pagi sekali ke kantor. Kata Boss baruku, aku harus datang jam 8.30 pagi,yaa.. aku pergi dari rumah jam 7.00, takut kalau-kalau ada macet di jalan, paling tidak dalam dua jam aku sampai di kantor baruku. Ternyata diluar dugaan, aku tiba pukul 7.30. Sial, aku pikir, tau begini, bagusan aku pergi jam delapan. Dan ternyata kantorku juga belum buka. Aku nongkrong aja di depan kantorku. Gak berapa lama, ada cewek yang sedang membuka rolling door ruko di sebelah kantorku. Ah daripada nongkrong sendirian, lebih bagus nongkrong berdua, pikirku. "Hai.. baru buka kantor ya ?", tanyaku berbasa basi yang basi banget. "Iya..", jawabnya ramah. "Kantor kamu kantor apa sih", tanyaku, sebab di depan kantornya, gak ada satupun plang yang ngejelasin nama kantor itu. "Cargo Agent", katanya sambil mendorong pintu kantornya ke samping. Melihat ia kesulitan mendorong pintu, aku pun membantu mendorongnya. " Kamu karyawan baru di kantor sebelah ya..??",tanyanya. "Iya. eh kenalin, gue Iwan". "Eryani..", jawabnya sambil tersenyum. Sebelumnya, aku mau kasih gambaran gimana Eryani ini. Doi kulitnya putih , matanya sipit, rambutnya panjang sebahu,pipi tembem, tingginya sehidungku , atau kira-kira 160-an cm lah,badannya agak-agak berisi, toketnya juga gak gede banget gak kecil banget, normal. Aku suka bentuk pinggul, pantat dan betisnya, aduhay sekali. Pagi itu Eryani memakai Blazer Hitam dengan dalaman kaos putih dan rok berbahan kaos selutut dengan belahan samping, menampakkan sedikit pahanya yang putih mulus. Dan juga doi agak-agak bungkuk badannya, kata orang-orang sih, kalo agak bungkuk, nafsunya gede!
Dan akhirnya sambil menuggu pintu kantorku buka, aku pun ngobrol dengan Yani, dia di kantor itu bekerja sebagai accounting. Dia yang membawa kunci pintu kantor, sebab dia tinggal di kost-kostan di Mangga Dua juga, dan dia datang selalu jam 8.00 pagi. Eryani orangnya baik, enak jadi teman ngobrol. Orangnya cepet akrab en terbuka. Aku jadi terasa bersemangat ngobrol dengan dia. Apalagi orang-orang kantor dia datangnya gak on time, orang-orang kantornya baru datang 15 menit kemudian, jadi aku bisa berdua dengan dia. Dan dia ngebuatin teh panas untukku, apa gak asyik tuh. Si Eryani ini ternyata juga merantau sepertiku, ia berasal dari Pontianak. Ia juga dulu kuliah di Jogja sepertiku, dan hal ini lah yang membuat kami dapat cepat akrab.
Sampai akhirnya jam sudah menunjukkan 8.30, tapi aku belum melihat satu pun orang kantorku yang datang. Jadi aku terus ngobrol dengan Eryani. Dari Eryani aku tau kalo kantorku ternyata buka jam 9.00, dan kunci kantorku selalu dibawa oleh bagian Accounting, Ani namanya, yang juga kost di sekitar Mangga Dua. Ya udah, aku terus aja ngobrol. Sampai akhirnya jam 9.00 baru aku keluar dari kantornya, sebab, selain kantorku buka jam 9.00, aku juga nggak enak lama-lama gangguin si Eryani kerja.
Hari pertama di kantorku membuatku stress bukan main. Ternyata banyak yang harus aku pelajari lagi. Siangnya, aku makan siang cepat-cepat, dan kembali bekerja. Sorenya , aku senang sekali, akhirnya jam pulang kantor tiba juga. Aku lewati kantor Eryani, tapi aku males masuk menyapanya, sebab hari itu aku udah pusing banget, pingin cepet-cepet pulang dan tidur!
Esoknya, aku pergi dari rumah jam 8.00 dan sampai di kantor sekitar jam 8.30, aku mampir dulu ke kantor Eryani, dan ternyata ia masih sendiri, orang-2 kantornya belum ada yang datang. Aku pun mulai bercerita mengenai pengalaman hari pertama kerja. Aku curhat ke dia kalo aku stress banget di hari pertama. Dia memberi dorongan ke aku supaya aku gak mudah menyerah, maju terus pantang mundur. Pokoknya, ia betul-betul memberi support, sehingga aku bisa semangat lagi bekerja, walaupun sore hari pulang kerja aku masih saja suka pusing.
Gak terasa sudah sebulan bekerja, pas malam minggunya, iseng-iseng aku ajakin dia jalan dan makan-makan, pertama dia menolak. Tapi aku maju terus pantang mundur ngajakin dia jalan, dengan alasan jalan-jalan untuk menghilangkan stress dan traktir dia untuk gaji pertamaku, akhirnya dia mau juga. Hari sabtu, aku dan pulang kerja jam 14.00, kami langsung ke M2M,nonton film yang jam lima sore, terus makan-makan di restoran Pizza. Tadinya dia kelihatan kaku banget jalan berdua denganku, tapi lama kelamaan, dia mulai biasa, dan saat kugandeng tangannya, dia cuek. Sampai akhirnya jam setengah delapan malam, kuantar dia ke kost nya. Ternyata di luar sedang hujan, dan kami berlari-lari masuk ke dalam bajaj. Saat itu didalam bajaj, kami berdua menggigil kedinginan basah karena hujan dan terkena angin malam yang dingin banget. Sampai kostnya, aku di ajaknya masuk ke kamarnya. Kost-kostan Eryani sepi banget, kata Eryani, kalo hari Sabtu, banyak yang pergi, ada yang pulang ke Bandung, ke Bekasi, ke Tangerang dll. Aku pun masuk ke kamarnya yang hanya 3x3 itu dengan kamar mandi didalam. Eryani menyuruhku tinggal dulu sampai hujan reda. Sementara Eryani mandi, aku di kamarnya hanya menonton TV. Selesai mandi, ia mengenakan daster selutut berwarna putih. Aku bisa melihat bayangan badannya didalam daster, bra dan celana dalam putih yang dikenakannya. Melihat pemandangan indah itu, yang sebelumnya kontolku menciut karena kedinginan, tiba-tiba langsung tegap! Aku gak berkedip memadang Eryani, dan Eryani tau kalo aku memandangi tubuhnya, ia langsung mengalihkan perhatianku, "Wan, sono dah mandi, entar masuk angin loh..". "Trus, entar abis mandi pakai apa ?", tanyaku. "Pake kaos ku aja tuh, sama celana pendekku, nih handuknya!" katanya sambil melempar handuk kearahku. Jadilah aku mandi dan memakai pakaiannya. Celananya ternyata pendek banget, aku jadi agak-agak risih memakainya, tapi daripada memakai celana panjangku yang basah karena hujan, mending pakai yang kering. Selesai mandi, dia udah nyiapin teh anget dan kue kering. Lumayan buat angetin badan. Kemudian aku melihat album-album fotonya, aku godain dia melihat foto-fotonya waktu kecil yang punya tompel di pipinya dan sekarang udah dioperasi. Ketika membolak-balik foto-fotonya, tiba-tiba aku baru sadar, dasternya agak terangkat ketika dia duduk dan memperlihatkan pahanya yang putih itu. Aduh, lagi-lagi kontolku tegang dan untungnya masih ketutupan sama album foto Eryani. Akhirnya, karena posisiku gak enak, album foto kuletakkan aja di lantai, kulihat celanaku udah nonjol gara-gara kontolku yang berdiri tegang. Aku coba rileks aja dan ngobrol apa aja dengan Eryani. Sementara diluar hujan masih aja deras, jam udah menunjukkan 10.30. Aku udah ngerasa gak enak sama Eryani, tapi aku stay cool aja. Sementara Eryaninya sendiri keliatan udah mulai ngantuk, tiba-tiba ia tidurkan kepalanya di pahaku.Kuelus-elus rambutnya lembut, ia memejamkan matanya. "Wan, gue udah ngantuk nih, elu nginep aja deh disini.. Hoooahh (Eryani menguap), temenin gue yah..", katanya sambil masih memejamkan matanya.. "Iya deh", kataku sambil terus mengelus-elus rambutnya. Gak beberapa lama, mungkin karena gak enak posisinya, ia menggerakkan kepalanya dan gak sengaja kena kontolku (yang masih tegang), "Ee..eh.. adik tidur yaa.." katanya sambil tangannya mengusap kontolku, dan ini membuatku sangat terkejut (senang) setengah mati.. Kali' dia gak sadar, atau lagi ngigau barang kali, pikirku. Aku belum juga ngantuk, dan Eryani terus terlelap, tidur seperti orang mati. lama kelamaan, capek juga pahaku menahan kepalanya, segera ku gendong badannya (yang ternyata berat setengah mati) ke kasur. Kutidurkan dia di kasur. Tapi, gak sengaja, dasternya tersikap, dan tampaklah celana dalamnya yang putih dan pahanya yang muluuus banget, membuat betul-betul terangsang. Mau kututup pahanya, tapi sayang, kapan lagi aku bisa ngeliat pemandangan begini. Ini momentnya pas banget. Ku elus pahanya, betul-betul mulus dan lembut. Ku cium lembut pahanya, mulai dari lututnya hingga ke atas mendekati selangkangannya. Kulihat Eryani masih terlelap gak bergeming, aku pun mulai berani merenggangkan kakinya, sehingga selangkangannya terbuka, dan kutekuk lututnya, sehingga sekarang selangkangannya udah betul-betul terbuka. Ku cium bagian paha sekitar selangkangannya. Kucium celana dalamnya. Ingin aku merasakan daging di balik celana dalamnya. Dengan hati-hati sekali, ku geser pinggir celana dalam sebelah kiri ke arah kanan. Dan aku mulai terangsang hebat ketika kulihat daging berbentuk bibir berwarna merah kecoklatan itu terlihat. Sambil tanganku menahan pinggir celana dalamnya, kucium lembut memeknya yang berbulu lebat itu. Nyum.. enak sekali rasanya ketika lidahku mulai menjilat-jilat lubang kemaluannya itu. Kujilat-jilat bibir di kiri dan kanannya, kupakai kedua tanganku untuk membuka bibir yang menutupi bagian dalam memeknya itu dan kemudian mulai menjilati klitorisnya. Kumainkan terus lidahku di daerah sensitif di memeknya itu. Ternyata, Eryani mulai merasakan kenikmatan permainanku, nafasnya mulai tak beraturan. Terus aku jilati memeknya yang basah itu oleh air liurku. Sampai akhirnya aku merasa ada cairan hangat keluar dari memeknya. Aku pun berhenti menjilatnya, lagian leherku juga sakit dengan posisiku yang tengkurap sambil menjilat memeknya. Sambil berdiri, kulihat kontolku masih berdiri dengan gagahnya. Kupikir, kalo aku memasukkan batangku ke memek Eryani, pasti ia akan terbangun dan mungkin akan mengusirku, itu sama saja dengan memperkosa, jadi terpaksa aku keluarin di kamar mandi. Aku keluar sampai tiga kali dikamar mandi, kalo aku bayangkan enaknya memek Eryani dan kalo saja aku bisa memasukkan kontolku di dalam lobangnya yang hangat. Setelah itu, jagoannya pun tidur kecapean, tidur di lantai yang beralaskan karpet. Ternyata, aku tidak bisa terlelap tidur, jam 5.00 pagi aku terbangun, dan susah untuk tidur kembali. Kulihat Eryani masih terlelap ditempat tidur. Kuhampiri ia, dan kutatap wajahnya yang polos tanpa make up itu. Wajahnya terlihat cantik ketika tidur. Kukecup pipinya mesra. Dia masih tetap terlelap. Kukecup bibirnya yang rada tebal itu. Lembut sekali. Kuisap-isap lembut bibir itu, seperti aku mengisap-isap sebuah permen yang kenyal. Birahiku mulai timbul lagi. Sambil terus memainku bibirnya di bibirku, tanganku mulai merayap ke arah toketnya, kuremas-remas toket yang padat namun lembut dan kenyal itu. Gila bener nih, aku udah terangsang banget . Ingin aku mengulangi perbuatanku tadi malam. Tapi, tiba-tiba Eryani terbangun, ia mengusap-usap matanya, dan melihatku seperti tak percaya kalo aku sekarang berada di sisinya. Tanpa kusadari, tanganku masih berada diatas toketnya. Belum sempat ia berkata apa-apa, ku kecup lagi bibirnya lembut, "Selamat pagi Yani", kataku. Dia masih belum sadar juga rupanya dan menggumam tak jelas. Ku kecup lagi bibirnya, dan kali ini kuisap-isap bibir itu. Eryani sepertinya merasakan kenikmatan (antara sadar dan enggak sadar), ia hanya diam dan menikmati. Sembari kumainkan bibirnya dengan bibirku, aku mulai memainkan tanganku di toketnya, kuremas-remas lembut toketnya yang berukuran 32B itu. Sekali, kulepaskan kecupanku di bibirnya, dan kuhujani pipinya dengan kecupanku, dan saat aku kembali mencipok bibirnya, ia mulai membalas permainanku. Aku memberanikan tanganku mengarah keselangkangannya, dan mulai mengusap-usap selangkangan yang hangat itu. Mula-mula aku mengusap-usap celana dalamnya, dan setelah beberapa lama kami cipokan, mulai aku beranikan memasukkan jariku dari sela-sela celana dalamnya dan menyentuh memeknya yang basah itu. Aku mainkan jari tengahku di sekitar klitorisnya. Licin sekali terasa memek Eryani. Permainan jariku membuatnya menggelinjang , pinggulnya bergerak-gerak seirama dengan gerakan tanganku. Aku ingin melakukan lebih jauh lagi, dan kuhentikan aktivitasku, sambil kutatap matanya, kutarik daster yang dipakainya ke arah atas, dan ia seakan mengerti dengan maksudku, ia menaikkan pinggulnya sehingga daster dapat dengan mudah melewati pantatnya hingga akhirnya lepas dari tubuhnya. Kulepas kancing BH diantara 2 cup nya. Kini, yang ada didepanku adalah tubuh putih mulus seorang gadis yang hanya mengenakan celana dalam dengan tatapan penuh menantang. Segera ku isap puting toketnya yang berwarna coklat kemerahan itu, sementara tangan kananku kuselipkan ke dalam celana dalamnya dan kembali kumainkan klitorisnya. Kali ini Eryani betul-betul merasakan terangsang dan keenakan yang luar biasa, ini bisa kurasakan dari nafasnya yang makin tidak teratur dan desahan-desahan kenikmatan. Bentuk buah dada Eryani memang betul-betul bagus, masih kencang dan tidak terlalu kecil. Kemudian, setelah beberapa saat, Eryani merintih kencang, hampir setengah berteriak dan otot-otot badannya seperti mengejang, sepertinya ia telah orgasme. Dan tak beberapa lama, ia menghembuskan nafas panjang, "Iwan... enak banget.. Kamu memang betul-betul..", belum selesai ia mengucapkan kata-katanya, segera ku kecup bibirnya yang sexy itu. "Kamu mau merasakan yang lebih hebat lagi..", kataku sambil berdiri dan mulai melepaskan pakaianku. Dan ketika celanaku kubuka, kontolku yang dari tadi sudah menyesaki celanaku, langsung menunjuk kedepan, besar, tegang dan siap untuk memasuki liang memek. Mata Eryani tidak berkedip melihat tubuhku yang bugil, dan tangannya mengusap-usap kontolku."Ya ampun.. besarnya..", kata Eryani dengan mata tak berkedip. Dia cipok bibirku sambil tangannya terus mengelus-elus barangku yang besar itu. Kemudian, ia menciumi barangku. "Yan, berani gak kamu isep ?", tanyaku menantang. Pertama, ia jilati kepala kontolku dengan lidahnya yang mungil. Kemudian, ia mulai berani memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, walaupun hanya kepala kontolku saja, dan ia mulai mengisap maju mundur. Aku merasakan kegelian sekaligus enak. Tak beberapa lama, aku mulai bosan dengan spongan-nya, aku tau ini pertama kalinya ia mengisap barang lelaki, dan ia belum begitu mahir melakukannya. Kemudian, ku suruh ia tidur di tempat tidur, dengan pantat berada di pinggir tempat tidur. Kulepas celana dalammya yang dari tadi belum dilepas. Dan aku mulai menjilat-jilat memeknya yang telah kembali menguncup itu. Kujilat cairan putih yang telah mengental di pinggir-pinggir liang memeknya. Ia merasakan keenakan dan mulai mendesah keenakan. Memeknya mulai basah kembali oleh ludahku dan kurasakan memeknya telah membesar. Sebelum ia kembali orgasme, dengan berdiri di atas lututku, aku memasukkan kontolku ke dalam vaginanya yang hangat. belum ada seperempat barangku masuk, ia merasakan pedih. Kusuruh ia memberi air ludahnya di kepala kontolku, supaya kontolku basah dan mudah masukknya, kemudian kucoba memasukkan lagi, dan ia kembali merintih sakit. Kutenangkan ia dan menyuruhnya untuk rilex, dan aku coba kembali, kali ini aku mencoba menyoblosnya dengan cepat, kutarik pinggulnya ke arahku dan kudorong pantatku kedepan dengan kuat. Bless. Akhirnya terbenam semua, dan kulihat wajah Eryani yang menahan sakit. Supaya ia tak lama-lama merasakan sakit, segera ku maju mundurkan kontolku di dalam liang vaginanya. Terasa hangat dan ketat sekali memek Eryani ini. Lama kelamaan, genjotan-genjotan kontolku mulai lancar, dan aku sampai memeramkan mataku merasakan keinstimewaan memek Eryani. Kami saling mendesah dan merintih keenakan. Sangking cepatnya aku menggenjot, sampai kasur yang ditidurinya ikut bergerak hebat. Lama kelamaan aku tak tahan lagi, segera kutarik keluar kontolku dan mulai menembakkan isinya ke paha Eryani dan ke kasur, aku kocok kontolku sendiri dan aku merasakan sensasi yang sangat dasyat, seluruh tubuhku mengejang, hingga akhirnya seluruh cairan spermaku sudah habis, tapi aku belum merasa capek. Segera aku ke kamar mandi dan membersihkan kontolku, dan aku kembali lagi menggenjot Eryani. Kali ini, kontolku bertahan lama sekali, hingga Eryani orgasme, aku belum keluar juga. Sampai akhirnya Eryani orgasme yang ketiga kalinya, baru aku ikut Orgasme. Setelah itu, kami berdua tidur dengan nyenyak sambil telanjang.
Saat ini aku masih sering memikirkan moment itu, kok bisa-bisanya dengan mudah aku dapat merengut kegadisan Eryani, mungkin juga memang aku sedang lucky. Tapi, yang penting, setelah saat itu, aku dapat bebas ber-making love dengan Eryani. Kami berdua suka melakukan experimen, mencoba gaya-gaya baru, yang kami lihat dari film BF berdua di kamar Eryani. Eryani mudah sekali terangsang kalo aku sudah mengisap toket dan memeknya, apalagi kalo lagi sedang menonton BF. Supaya permainan kami aman, aku atau Eryani, kalo aku lupa, suka membeli persediaan kondom. Satu hal yang aku perhatikan, Eryani semakin prof dalam melakukan hubungan sex, ia mulai pintar melakukan oral sex dan mulai bebas mengeluarkan suaranya ketika ia orgasme, padahal kami melakukannya di kamar kostnya yang hanya di batasi sebuah tembok dengan kamar sebelahnya, dia dengan enaknya berteriak setiap kali ia mencapai orgasme. Pokoknya, hidup serasa nikmat setiap kali aku berhubunga dengannya, apalagi kami berhubungan sama-sama gilanya, hampir setiap hari, biasanya sepulang kerja aku mampir ke kostnya dan sebelum pulang, pasti ia minta "ditusuk" (itu istilah kami berdua ). Pernah suatu saat, aku tidak masuk kerja karena ada urusan keluarga, dan malamnya ia menelpon supaya aku besok datang jam 7.00 ke kantor, karena ia kangen untuk ditusuk dan ia punya surprise untukku. Esoknya, jam 7, aku datang dan ia sudah menunggu di dalam kantornya. Rolling door kantor dibukanya sedikit, dan didalam kantor, begitu aku masuk,tanpa ba bi bu, ia langsung mencipok bibirku, dan menyuruku duduk, sementara ia duduk di atas meja. Lalu ia menyuruhku menebak, kejutan apa yang ia siapkan untukku. Tentu saja aku gak tau, dan aku jawab aja asal-asalan, sampai akhirnya dia kesal sendiri, dan dibukanya rok mini yang dipakainya, tampaklah selangkanganya yang tanpa mengenakan celana dalam dan bersih dari rambut. Ternyata ia mencukur habis semua bulu jambutnya. Aku tentu saja senang melihatnya dan kontolku kontan langsung berdiri sampai celanaku terasa sesak sekali. Seperti biasa, sebelum minta ditusuk, ia ingin memeknya dijilat-jilat dulu olehku. Dan aku pun mulai menciumi bibir-bibir memek berwarna kemerahan itu. Aku suka sekali dengan bau khas memeknya, yang membuatku ingin terus mencium memeknya. Kujilat jilat bagian dalam bibirnya, dan mulai kujilat klitorisnya. Kadang kuvariasikan dengan isapan-isapan di klitorisnya. Tak beberapa lama, setelah memeknya basah, aku mulai membuka relsleting ku dan memasukkan kontolku ke dalam memeknya. Kami berdua bercinta atas meja di dalam kantornya. Dia gak cukup sekali orgasme, ia selalu minta nambah, dan aku selalu dapat memenuhi keinginannya itu. Aku merasa sexy sekali bercinta dengannya di atas meja, apalagi ketika kami melakukan gaya doggy style, aku dan Eryani di atas meja masih dengan berpakaian lengkap. Kemudian aku duduk di kursi, dan ia menindihku dari atas. Pagi itu, kami sangat puas sekali sekalian senang, sebab selain di kamar kostnya, making love di kantor Eryani baru kali ini kami lakukan dan gak ketauan siapa-siapa. Tapi, tentu saja making love di kantor enggak kami lakukan terlalu sering, sebab aku gak terlalu suka pergi pagi-pagi sekali dari rumah ke kantor. Sampai akhirnya, akhir bulan April, kantor Eryani bangkut, karena ada masalah keuangan dengan penanam modalnya, sehingga semua karyawannya diberhentikan. Dan ketika Eryani sibuk mencari-cari pekerjaan, tiba-tiba ia mendapat panggilan pekerjaan dari koko nya di Penang. Akhirnya tanggal 26 May, Eryani pergi ke Penang. Terus terang, aku merasa sedih banget atas kepergiannya, dan aku tau ia pun juga merasakan demikian. Tapi apa dayaku, kalo untuk mengawininya, aku belum cukup modal. Jadi, gak ada alasan bagiku untuk bisa menahannya terus di Jakarta. Sampai saat kepergiaannya, di bandara aku memeluknya dan memberikan ciuman selamat tinggal, sebab ia akan lama sekali tinggal di Penang, dan mungkin enggak bakal kembali lagi ke Jakarta. Kalaupun ia balik ke Indonesia, dia bakal balik ke Pontianak, tempat ayah ibunya berada. Sorry kalo ceritaku bukan happy ending, seperti yang aku bilang sebelumnya, hanya cinta sesaat.
Nah, di hari pertamaku kerja, aku datang pagi-pagi sekali ke kantor. Kata Boss baruku, aku harus datang jam 8.30 pagi,yaa.. aku pergi dari rumah jam 7.00, takut kalau-kalau ada macet di jalan, paling tidak dalam dua jam aku sampai di kantor baruku. Ternyata diluar dugaan, aku tiba pukul 7.30. Sial, aku pikir, tau begini, bagusan aku pergi jam delapan. Dan ternyata kantorku juga belum buka. Aku nongkrong aja di depan kantorku. Gak berapa lama, ada cewek yang sedang membuka rolling door ruko di sebelah kantorku. Ah daripada nongkrong sendirian, lebih bagus nongkrong berdua, pikirku. "Hai.. baru buka kantor ya ?", tanyaku berbasa basi yang basi banget. "Iya..", jawabnya ramah. "Kantor kamu kantor apa sih", tanyaku, sebab di depan kantornya, gak ada satupun plang yang ngejelasin nama kantor itu. "Cargo Agent", katanya sambil mendorong pintu kantornya ke samping. Melihat ia kesulitan mendorong pintu, aku pun membantu mendorongnya. " Kamu karyawan baru di kantor sebelah ya..??",tanyanya. "Iya. eh kenalin, gue Iwan". "Eryani..", jawabnya sambil tersenyum. Sebelumnya, aku mau kasih gambaran gimana Eryani ini. Doi kulitnya putih , matanya sipit, rambutnya panjang sebahu,pipi tembem, tingginya sehidungku , atau kira-kira 160-an cm lah,badannya agak-agak berisi, toketnya juga gak gede banget gak kecil banget, normal. Aku suka bentuk pinggul, pantat dan betisnya, aduhay sekali. Pagi itu Eryani memakai Blazer Hitam dengan dalaman kaos putih dan rok berbahan kaos selutut dengan belahan samping, menampakkan sedikit pahanya yang putih mulus. Dan juga doi agak-agak bungkuk badannya, kata orang-orang sih, kalo agak bungkuk, nafsunya gede!
Dan akhirnya sambil menuggu pintu kantorku buka, aku pun ngobrol dengan Yani, dia di kantor itu bekerja sebagai accounting. Dia yang membawa kunci pintu kantor, sebab dia tinggal di kost-kostan di Mangga Dua juga, dan dia datang selalu jam 8.00 pagi. Eryani orangnya baik, enak jadi teman ngobrol. Orangnya cepet akrab en terbuka. Aku jadi terasa bersemangat ngobrol dengan dia. Apalagi orang-orang kantor dia datangnya gak on time, orang-orang kantornya baru datang 15 menit kemudian, jadi aku bisa berdua dengan dia. Dan dia ngebuatin teh panas untukku, apa gak asyik tuh. Si Eryani ini ternyata juga merantau sepertiku, ia berasal dari Pontianak. Ia juga dulu kuliah di Jogja sepertiku, dan hal ini lah yang membuat kami dapat cepat akrab.
Sampai akhirnya jam sudah menunjukkan 8.30, tapi aku belum melihat satu pun orang kantorku yang datang. Jadi aku terus ngobrol dengan Eryani. Dari Eryani aku tau kalo kantorku ternyata buka jam 9.00, dan kunci kantorku selalu dibawa oleh bagian Accounting, Ani namanya, yang juga kost di sekitar Mangga Dua. Ya udah, aku terus aja ngobrol. Sampai akhirnya jam 9.00 baru aku keluar dari kantornya, sebab, selain kantorku buka jam 9.00, aku juga nggak enak lama-lama gangguin si Eryani kerja.
Hari pertama di kantorku membuatku stress bukan main. Ternyata banyak yang harus aku pelajari lagi. Siangnya, aku makan siang cepat-cepat, dan kembali bekerja. Sorenya , aku senang sekali, akhirnya jam pulang kantor tiba juga. Aku lewati kantor Eryani, tapi aku males masuk menyapanya, sebab hari itu aku udah pusing banget, pingin cepet-cepet pulang dan tidur!
Esoknya, aku pergi dari rumah jam 8.00 dan sampai di kantor sekitar jam 8.30, aku mampir dulu ke kantor Eryani, dan ternyata ia masih sendiri, orang-2 kantornya belum ada yang datang. Aku pun mulai bercerita mengenai pengalaman hari pertama kerja. Aku curhat ke dia kalo aku stress banget di hari pertama. Dia memberi dorongan ke aku supaya aku gak mudah menyerah, maju terus pantang mundur. Pokoknya, ia betul-betul memberi support, sehingga aku bisa semangat lagi bekerja, walaupun sore hari pulang kerja aku masih saja suka pusing.
Gak terasa sudah sebulan bekerja, pas malam minggunya, iseng-iseng aku ajakin dia jalan dan makan-makan, pertama dia menolak. Tapi aku maju terus pantang mundur ngajakin dia jalan, dengan alasan jalan-jalan untuk menghilangkan stress dan traktir dia untuk gaji pertamaku, akhirnya dia mau juga. Hari sabtu, aku dan pulang kerja jam 14.00, kami langsung ke M2M,nonton film yang jam lima sore, terus makan-makan di restoran Pizza. Tadinya dia kelihatan kaku banget jalan berdua denganku, tapi lama kelamaan, dia mulai biasa, dan saat kugandeng tangannya, dia cuek. Sampai akhirnya jam setengah delapan malam, kuantar dia ke kost nya. Ternyata di luar sedang hujan, dan kami berlari-lari masuk ke dalam bajaj. Saat itu didalam bajaj, kami berdua menggigil kedinginan basah karena hujan dan terkena angin malam yang dingin banget. Sampai kostnya, aku di ajaknya masuk ke kamarnya. Kost-kostan Eryani sepi banget, kata Eryani, kalo hari Sabtu, banyak yang pergi, ada yang pulang ke Bandung, ke Bekasi, ke Tangerang dll. Aku pun masuk ke kamarnya yang hanya 3x3 itu dengan kamar mandi didalam. Eryani menyuruhku tinggal dulu sampai hujan reda. Sementara Eryani mandi, aku di kamarnya hanya menonton TV. Selesai mandi, ia mengenakan daster selutut berwarna putih. Aku bisa melihat bayangan badannya didalam daster, bra dan celana dalam putih yang dikenakannya. Melihat pemandangan indah itu, yang sebelumnya kontolku menciut karena kedinginan, tiba-tiba langsung tegap! Aku gak berkedip memadang Eryani, dan Eryani tau kalo aku memandangi tubuhnya, ia langsung mengalihkan perhatianku, "Wan, sono dah mandi, entar masuk angin loh..". "Trus, entar abis mandi pakai apa ?", tanyaku. "Pake kaos ku aja tuh, sama celana pendekku, nih handuknya!" katanya sambil melempar handuk kearahku. Jadilah aku mandi dan memakai pakaiannya. Celananya ternyata pendek banget, aku jadi agak-agak risih memakainya, tapi daripada memakai celana panjangku yang basah karena hujan, mending pakai yang kering. Selesai mandi, dia udah nyiapin teh anget dan kue kering. Lumayan buat angetin badan. Kemudian aku melihat album-album fotonya, aku godain dia melihat foto-fotonya waktu kecil yang punya tompel di pipinya dan sekarang udah dioperasi. Ketika membolak-balik foto-fotonya, tiba-tiba aku baru sadar, dasternya agak terangkat ketika dia duduk dan memperlihatkan pahanya yang putih itu. Aduh, lagi-lagi kontolku tegang dan untungnya masih ketutupan sama album foto Eryani. Akhirnya, karena posisiku gak enak, album foto kuletakkan aja di lantai, kulihat celanaku udah nonjol gara-gara kontolku yang berdiri tegang. Aku coba rileks aja dan ngobrol apa aja dengan Eryani. Sementara diluar hujan masih aja deras, jam udah menunjukkan 10.30. Aku udah ngerasa gak enak sama Eryani, tapi aku stay cool aja. Sementara Eryaninya sendiri keliatan udah mulai ngantuk, tiba-tiba ia tidurkan kepalanya di pahaku.Kuelus-elus rambutnya lembut, ia memejamkan matanya. "Wan, gue udah ngantuk nih, elu nginep aja deh disini.. Hoooahh (Eryani menguap), temenin gue yah..", katanya sambil masih memejamkan matanya.. "Iya deh", kataku sambil terus mengelus-elus rambutnya. Gak beberapa lama, mungkin karena gak enak posisinya, ia menggerakkan kepalanya dan gak sengaja kena kontolku (yang masih tegang), "Ee..eh.. adik tidur yaa.." katanya sambil tangannya mengusap kontolku, dan ini membuatku sangat terkejut (senang) setengah mati.. Kali' dia gak sadar, atau lagi ngigau barang kali, pikirku. Aku belum juga ngantuk, dan Eryani terus terlelap, tidur seperti orang mati. lama kelamaan, capek juga pahaku menahan kepalanya, segera ku gendong badannya (yang ternyata berat setengah mati) ke kasur. Kutidurkan dia di kasur. Tapi, gak sengaja, dasternya tersikap, dan tampaklah celana dalamnya yang putih dan pahanya yang muluuus banget, membuat betul-betul terangsang. Mau kututup pahanya, tapi sayang, kapan lagi aku bisa ngeliat pemandangan begini. Ini momentnya pas banget. Ku elus pahanya, betul-betul mulus dan lembut. Ku cium lembut pahanya, mulai dari lututnya hingga ke atas mendekati selangkangannya. Kulihat Eryani masih terlelap gak bergeming, aku pun mulai berani merenggangkan kakinya, sehingga selangkangannya terbuka, dan kutekuk lututnya, sehingga sekarang selangkangannya udah betul-betul terbuka. Ku cium bagian paha sekitar selangkangannya. Kucium celana dalamnya. Ingin aku merasakan daging di balik celana dalamnya. Dengan hati-hati sekali, ku geser pinggir celana dalam sebelah kiri ke arah kanan. Dan aku mulai terangsang hebat ketika kulihat daging berbentuk bibir berwarna merah kecoklatan itu terlihat. Sambil tanganku menahan pinggir celana dalamnya, kucium lembut memeknya yang berbulu lebat itu. Nyum.. enak sekali rasanya ketika lidahku mulai menjilat-jilat lubang kemaluannya itu. Kujilat-jilat bibir di kiri dan kanannya, kupakai kedua tanganku untuk membuka bibir yang menutupi bagian dalam memeknya itu dan kemudian mulai menjilati klitorisnya. Kumainkan terus lidahku di daerah sensitif di memeknya itu. Ternyata, Eryani mulai merasakan kenikmatan permainanku, nafasnya mulai tak beraturan. Terus aku jilati memeknya yang basah itu oleh air liurku. Sampai akhirnya aku merasa ada cairan hangat keluar dari memeknya. Aku pun berhenti menjilatnya, lagian leherku juga sakit dengan posisiku yang tengkurap sambil menjilat memeknya. Sambil berdiri, kulihat kontolku masih berdiri dengan gagahnya. Kupikir, kalo aku memasukkan batangku ke memek Eryani, pasti ia akan terbangun dan mungkin akan mengusirku, itu sama saja dengan memperkosa, jadi terpaksa aku keluarin di kamar mandi. Aku keluar sampai tiga kali dikamar mandi, kalo aku bayangkan enaknya memek Eryani dan kalo saja aku bisa memasukkan kontolku di dalam lobangnya yang hangat. Setelah itu, jagoannya pun tidur kecapean, tidur di lantai yang beralaskan karpet. Ternyata, aku tidak bisa terlelap tidur, jam 5.00 pagi aku terbangun, dan susah untuk tidur kembali. Kulihat Eryani masih terlelap ditempat tidur. Kuhampiri ia, dan kutatap wajahnya yang polos tanpa make up itu. Wajahnya terlihat cantik ketika tidur. Kukecup pipinya mesra. Dia masih tetap terlelap. Kukecup bibirnya yang rada tebal itu. Lembut sekali. Kuisap-isap lembut bibir itu, seperti aku mengisap-isap sebuah permen yang kenyal. Birahiku mulai timbul lagi. Sambil terus memainku bibirnya di bibirku, tanganku mulai merayap ke arah toketnya, kuremas-remas toket yang padat namun lembut dan kenyal itu. Gila bener nih, aku udah terangsang banget . Ingin aku mengulangi perbuatanku tadi malam. Tapi, tiba-tiba Eryani terbangun, ia mengusap-usap matanya, dan melihatku seperti tak percaya kalo aku sekarang berada di sisinya. Tanpa kusadari, tanganku masih berada diatas toketnya. Belum sempat ia berkata apa-apa, ku kecup lagi bibirnya lembut, "Selamat pagi Yani", kataku. Dia masih belum sadar juga rupanya dan menggumam tak jelas. Ku kecup lagi bibirnya, dan kali ini kuisap-isap bibir itu. Eryani sepertinya merasakan kenikmatan (antara sadar dan enggak sadar), ia hanya diam dan menikmati. Sembari kumainkan bibirnya dengan bibirku, aku mulai memainkan tanganku di toketnya, kuremas-remas lembut toketnya yang berukuran 32B itu. Sekali, kulepaskan kecupanku di bibirnya, dan kuhujani pipinya dengan kecupanku, dan saat aku kembali mencipok bibirnya, ia mulai membalas permainanku. Aku memberanikan tanganku mengarah keselangkangannya, dan mulai mengusap-usap selangkangan yang hangat itu. Mula-mula aku mengusap-usap celana dalamnya, dan setelah beberapa lama kami cipokan, mulai aku beranikan memasukkan jariku dari sela-sela celana dalamnya dan menyentuh memeknya yang basah itu. Aku mainkan jari tengahku di sekitar klitorisnya. Licin sekali terasa memek Eryani. Permainan jariku membuatnya menggelinjang , pinggulnya bergerak-gerak seirama dengan gerakan tanganku. Aku ingin melakukan lebih jauh lagi, dan kuhentikan aktivitasku, sambil kutatap matanya, kutarik daster yang dipakainya ke arah atas, dan ia seakan mengerti dengan maksudku, ia menaikkan pinggulnya sehingga daster dapat dengan mudah melewati pantatnya hingga akhirnya lepas dari tubuhnya. Kulepas kancing BH diantara 2 cup nya. Kini, yang ada didepanku adalah tubuh putih mulus seorang gadis yang hanya mengenakan celana dalam dengan tatapan penuh menantang. Segera ku isap puting toketnya yang berwarna coklat kemerahan itu, sementara tangan kananku kuselipkan ke dalam celana dalamnya dan kembali kumainkan klitorisnya. Kali ini Eryani betul-betul merasakan terangsang dan keenakan yang luar biasa, ini bisa kurasakan dari nafasnya yang makin tidak teratur dan desahan-desahan kenikmatan. Bentuk buah dada Eryani memang betul-betul bagus, masih kencang dan tidak terlalu kecil. Kemudian, setelah beberapa saat, Eryani merintih kencang, hampir setengah berteriak dan otot-otot badannya seperti mengejang, sepertinya ia telah orgasme. Dan tak beberapa lama, ia menghembuskan nafas panjang, "Iwan... enak banget.. Kamu memang betul-betul..", belum selesai ia mengucapkan kata-katanya, segera ku kecup bibirnya yang sexy itu. "Kamu mau merasakan yang lebih hebat lagi..", kataku sambil berdiri dan mulai melepaskan pakaianku. Dan ketika celanaku kubuka, kontolku yang dari tadi sudah menyesaki celanaku, langsung menunjuk kedepan, besar, tegang dan siap untuk memasuki liang memek. Mata Eryani tidak berkedip melihat tubuhku yang bugil, dan tangannya mengusap-usap kontolku."Ya ampun.. besarnya..", kata Eryani dengan mata tak berkedip. Dia cipok bibirku sambil tangannya terus mengelus-elus barangku yang besar itu. Kemudian, ia menciumi barangku. "Yan, berani gak kamu isep ?", tanyaku menantang. Pertama, ia jilati kepala kontolku dengan lidahnya yang mungil. Kemudian, ia mulai berani memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, walaupun hanya kepala kontolku saja, dan ia mulai mengisap maju mundur. Aku merasakan kegelian sekaligus enak. Tak beberapa lama, aku mulai bosan dengan spongan-nya, aku tau ini pertama kalinya ia mengisap barang lelaki, dan ia belum begitu mahir melakukannya. Kemudian, ku suruh ia tidur di tempat tidur, dengan pantat berada di pinggir tempat tidur. Kulepas celana dalammya yang dari tadi belum dilepas. Dan aku mulai menjilat-jilat memeknya yang telah kembali menguncup itu. Kujilat cairan putih yang telah mengental di pinggir-pinggir liang memeknya. Ia merasakan keenakan dan mulai mendesah keenakan. Memeknya mulai basah kembali oleh ludahku dan kurasakan memeknya telah membesar. Sebelum ia kembali orgasme, dengan berdiri di atas lututku, aku memasukkan kontolku ke dalam vaginanya yang hangat. belum ada seperempat barangku masuk, ia merasakan pedih. Kusuruh ia memberi air ludahnya di kepala kontolku, supaya kontolku basah dan mudah masukknya, kemudian kucoba memasukkan lagi, dan ia kembali merintih sakit. Kutenangkan ia dan menyuruhnya untuk rilex, dan aku coba kembali, kali ini aku mencoba menyoblosnya dengan cepat, kutarik pinggulnya ke arahku dan kudorong pantatku kedepan dengan kuat. Bless. Akhirnya terbenam semua, dan kulihat wajah Eryani yang menahan sakit. Supaya ia tak lama-lama merasakan sakit, segera ku maju mundurkan kontolku di dalam liang vaginanya. Terasa hangat dan ketat sekali memek Eryani ini. Lama kelamaan, genjotan-genjotan kontolku mulai lancar, dan aku sampai memeramkan mataku merasakan keinstimewaan memek Eryani. Kami saling mendesah dan merintih keenakan. Sangking cepatnya aku menggenjot, sampai kasur yang ditidurinya ikut bergerak hebat. Lama kelamaan aku tak tahan lagi, segera kutarik keluar kontolku dan mulai menembakkan isinya ke paha Eryani dan ke kasur, aku kocok kontolku sendiri dan aku merasakan sensasi yang sangat dasyat, seluruh tubuhku mengejang, hingga akhirnya seluruh cairan spermaku sudah habis, tapi aku belum merasa capek. Segera aku ke kamar mandi dan membersihkan kontolku, dan aku kembali lagi menggenjot Eryani. Kali ini, kontolku bertahan lama sekali, hingga Eryani orgasme, aku belum keluar juga. Sampai akhirnya Eryani orgasme yang ketiga kalinya, baru aku ikut Orgasme. Setelah itu, kami berdua tidur dengan nyenyak sambil telanjang.
Saat ini aku masih sering memikirkan moment itu, kok bisa-bisanya dengan mudah aku dapat merengut kegadisan Eryani, mungkin juga memang aku sedang lucky. Tapi, yang penting, setelah saat itu, aku dapat bebas ber-making love dengan Eryani. Kami berdua suka melakukan experimen, mencoba gaya-gaya baru, yang kami lihat dari film BF berdua di kamar Eryani. Eryani mudah sekali terangsang kalo aku sudah mengisap toket dan memeknya, apalagi kalo lagi sedang menonton BF. Supaya permainan kami aman, aku atau Eryani, kalo aku lupa, suka membeli persediaan kondom. Satu hal yang aku perhatikan, Eryani semakin prof dalam melakukan hubungan sex, ia mulai pintar melakukan oral sex dan mulai bebas mengeluarkan suaranya ketika ia orgasme, padahal kami melakukannya di kamar kostnya yang hanya di batasi sebuah tembok dengan kamar sebelahnya, dia dengan enaknya berteriak setiap kali ia mencapai orgasme. Pokoknya, hidup serasa nikmat setiap kali aku berhubunga dengannya, apalagi kami berhubungan sama-sama gilanya, hampir setiap hari, biasanya sepulang kerja aku mampir ke kostnya dan sebelum pulang, pasti ia minta "ditusuk" (itu istilah kami berdua ). Pernah suatu saat, aku tidak masuk kerja karena ada urusan keluarga, dan malamnya ia menelpon supaya aku besok datang jam 7.00 ke kantor, karena ia kangen untuk ditusuk dan ia punya surprise untukku. Esoknya, jam 7, aku datang dan ia sudah menunggu di dalam kantornya. Rolling door kantor dibukanya sedikit, dan didalam kantor, begitu aku masuk,tanpa ba bi bu, ia langsung mencipok bibirku, dan menyuruku duduk, sementara ia duduk di atas meja. Lalu ia menyuruhku menebak, kejutan apa yang ia siapkan untukku. Tentu saja aku gak tau, dan aku jawab aja asal-asalan, sampai akhirnya dia kesal sendiri, dan dibukanya rok mini yang dipakainya, tampaklah selangkanganya yang tanpa mengenakan celana dalam dan bersih dari rambut. Ternyata ia mencukur habis semua bulu jambutnya. Aku tentu saja senang melihatnya dan kontolku kontan langsung berdiri sampai celanaku terasa sesak sekali. Seperti biasa, sebelum minta ditusuk, ia ingin memeknya dijilat-jilat dulu olehku. Dan aku pun mulai menciumi bibir-bibir memek berwarna kemerahan itu. Aku suka sekali dengan bau khas memeknya, yang membuatku ingin terus mencium memeknya. Kujilat jilat bagian dalam bibirnya, dan mulai kujilat klitorisnya. Kadang kuvariasikan dengan isapan-isapan di klitorisnya. Tak beberapa lama, setelah memeknya basah, aku mulai membuka relsleting ku dan memasukkan kontolku ke dalam memeknya. Kami berdua bercinta atas meja di dalam kantornya. Dia gak cukup sekali orgasme, ia selalu minta nambah, dan aku selalu dapat memenuhi keinginannya itu. Aku merasa sexy sekali bercinta dengannya di atas meja, apalagi ketika kami melakukan gaya doggy style, aku dan Eryani di atas meja masih dengan berpakaian lengkap. Kemudian aku duduk di kursi, dan ia menindihku dari atas. Pagi itu, kami sangat puas sekali sekalian senang, sebab selain di kamar kostnya, making love di kantor Eryani baru kali ini kami lakukan dan gak ketauan siapa-siapa. Tapi, tentu saja making love di kantor enggak kami lakukan terlalu sering, sebab aku gak terlalu suka pergi pagi-pagi sekali dari rumah ke kantor. Sampai akhirnya, akhir bulan April, kantor Eryani bangkut, karena ada masalah keuangan dengan penanam modalnya, sehingga semua karyawannya diberhentikan. Dan ketika Eryani sibuk mencari-cari pekerjaan, tiba-tiba ia mendapat panggilan pekerjaan dari koko nya di Penang. Akhirnya tanggal 26 May, Eryani pergi ke Penang. Terus terang, aku merasa sedih banget atas kepergiannya, dan aku tau ia pun juga merasakan demikian. Tapi apa dayaku, kalo untuk mengawininya, aku belum cukup modal. Jadi, gak ada alasan bagiku untuk bisa menahannya terus di Jakarta. Sampai saat kepergiaannya, di bandara aku memeluknya dan memberikan ciuman selamat tinggal, sebab ia akan lama sekali tinggal di Penang, dan mungkin enggak bakal kembali lagi ke Jakarta. Kalaupun ia balik ke Indonesia, dia bakal balik ke Pontianak, tempat ayah ibunya berada. Sorry kalo ceritaku bukan happy ending, seperti yang aku bilang sebelumnya, hanya cinta sesaat.