TAMI - SI PUTRI BUNGSU (2)

TAMI - SI PUTRI BUNGSU (2)


SAMBUNGAN DARI BAGIAN 1,

perlahan-lahan ia memasukkan kepala penis itu melalui bibirnya..giginya...lalu diletakkannya di atas lidahnya.. kemudian dikatupkannya bibirnya sehingga menjepit bagian tengah batang tegang itu.. lidah dan langit-langit mulutnya bergerak menyedot sehingga Dito merasakan penisnya diremas-remas.. "OAAAAHHH...MIII..duuuhhh terus sayang..teruuusss..." Dito mengerang sambil terus memegang kepala Tami untuk tetap berada di selangkangannya.. tangan kiri Tami masih memegang paha Dito.. sementara kakinya berlabuh ke salah satu anak tangga kolam itu.. dan tangan kanannya kini mulai memelintir penis itu sambil bergerak naik turun mengikuti irama mulutnya menyedot dan menghisap. Dito menjulurkan tangannya ke arah punggung Tami lalu memegang simpul tali bikininya.. sekali tarik.. terlepaslah tahanan buah dada yang montok itu sehingga keduanya kini bergayut di dalam air.. kelihatan otot bagian atas bukit kembar itu bergetar-getar mengikuti gerak mulut Tami menyedot penis kekasihnya. Dito meraih kedua buah dada itu dan mulai meremas-remas dengan bergairah. "Emmmhh.. emmmmhhhh.. emmmmmhhhhhhh.." putri bungsu pejabat penting negeri ini menjerit-jerit sambil terus mengulum penis kekasihnya. Tiba-tiba Tami melepaskan kulumannya dan memanjat tangga kolam hingga wajahnya berhadapan dengan wajah Dito. Dengan buas Tami memeluk leher lelaki itu dan melumat bibirnya. Dito benar-benar dibuat kagum oleh kemajuan gadis ini.. dari seorang yang gemetar ketika disentuh lelaki menjadi seorang yang 'demanding' akan belaian lelaki... tak salahlah rumor yang menyebar di kalangan elit selama ini.. rumor itu mengatakan bahwa keluarga Tami adalah keluarga yang rata-rata mempunyai libido tinggi.. terlebih para wanitanya... "Dito kamu jahaaat..cpphh.." Tami berbisik dengan suara serak sambil terus menciumi Dito dengan buas "Mmmhh appanya yang jahat..cpphh.." "Kamu sengaja bikin aku merana selama berbulan-bulan.. cph.. sekarang.. puasin aku To..."

Dito tersenyum menang.. ini dia saat yang selama 4 bulan kutunggu-tunggu... kesabaran memang selalu membuahkan hasil.. pikirnya sedikit berfilsafat.. Sambil duduk dan menciumi bibir Tami, Dito memeluk pinggang gadis itu dan menyelipkan kedua tangannya ke balik celana bikini kuning itu. Dito memegang kedua buah pantat yang padat itu dan menariknya ke arahnya sehingga penisnya yang masih berdiri tegak itu menempel erat ke vagina kekasihnya. Dito melepaskan ciumannya dan menundukkan kepalanya.. dalam sekejap mulutnya sudah menjilati dan buah dada dan puting Tami. Puting berwarna coklat kemerahan itu terasa asin di lidah Dito. Namun lelaki itu takperduli. Dengan rakus ia menciumi kedua buah dada gadis itu bergantian... "Auuhhh..auuuhhh...ssssss... ganas betul kamu To..." Tangan Dito yang masih meremas pantat Tami terus meluncur ke bawah.. menyusuri belahan pantatnya.. melewati anusnya.. terus ke bawah menuju vaginanya.. pinggul Tami bergoyang-goyang karena geli.. air kolam disekelilingnya bergelombang seiring getaran otot pinggul dan pantatnya "Emmmhhhhh... emmmhhhh.. Dittooooo...ennaaaaakk..hhhh.. " rintihnya ketika di bawah air jemari Dito menggosok-gosok seraya mencoba menguak pintu vaginanya... walaupun di dalam air, namun jemari Dito dapat merasakan perbedaan antara air kolam dan cairan vagina perempuan itu. Lalu.. aaah.., jari tengahnya berhasil memasuki liang vagina kekasihnya yang masih sangat sempit itu lalu diputar-putarnya dengan perlahan... Tami berkelejat-kelejat kegelian sambil terus menyodorkan buah dadanya untuk terus di sedot dan dihisap oleh Dito. Gadis itu sudah mata gelap rupanya.. tak ada lagi pesan ibu yang diingatnya.. yang ia ianginkan saat ini adalah mencapai puncak kenikmatan yang... terus terang... ia sendiri tak berani untuk membayangkan 'bagaimana' nya.. Dito rupanya sudah tak ingin lagi kehilangan momen.. ia bangkit dari duduknya hingga kedua tubuh telanjang itu kembali tercebur ke dalam kolam sambil terus berpelukan.. Tami tertawa riang ketika keduanya tercebur.. Dengan cepat tangan Dito membetot tali celana bikini Tami hingga terlepas.. kemudian Dito mendudukkan Tami di tangga kolam tempat dimana sebelumnya lelaki itu duduk.. ia membuka kedua paha Tami dan berdiri diantaranya.. Dito kembali memeluk dan mencium bibir Tami dengan mesra.. Tami benar-benar sudah menjadi budak birahi.. ia tak ingin sedetikpun hilang tanpa dijamah oleh kekasihnya itu.. dalam keadaan duduk dan mengangkang itu ia membimbing tangan kanan Dito ke selangkangannya untuk mempermainkan klit nya.. jemari Dito menyibakkan bulu-bulu yang menutupi vagina Tami yang berada di dalam air kolam itu.. dengan cepatnya jarinya mencari tonjolan kecil sebesar kacang yang ia yakin sudah membengkak itu.. tiba-tiba wajah Tami menengadah ke langit, alisnya berkerut dan wajahnya meringis.. "SSSSSS....Yessss.. aduh Dito.. enaknya sayang..." rintihnya sembari kembali menggoyang-goyangkan pinggulnya.. cukup lama Tami merasa klitnya dipermainkan oleh kekasihnya sampai tiba-tiba ia merasa Dito mendekatkan pinggulnya ke selangkangannya.... seketika itu ia merasa sebuah daging keras berbentuk bulat besar menempel di pintu vaginanya... ditengah gejolak birahinya Tami sempat merasa tegang.. degup jantungnya bertambah cepat karena rasa takut bercampur nafsu.. dirasakannya benda itu mulai menguak pintu vaginanya dan mendesak masuk... semakin dalam... semakin dalam.. perut Tami mulas karena tegang... vaginanya mulai terasa perih.. ia memeluk Dito dengan lebih erat sambil menggigit bibirnya menahan sakit.."ahhhh.... ahhhhhhhh... ssssssssss.... aaAAHHHHH..." jeritnya ketika penis Dito sudah masuk separonya... vaginanya terasa perih dengan rasa sakit yang berdenyut-denyut.. Tami menarik nafas panjang-panjang.. satu kali... dua kali...
dan......."AAAAAAHHHHHHH...DITTTOOOOOO... .... sssakiiittt....!!!!" Dito membenamkan sisa penisnya dengan sekali tusuk.. tampak darah segar keluar dari vagina Tami dan mengambang di permukaan kolam.. Dito terdiam beberapa saat untuk memberi kesempatan Tami untuk menenangkan diri.. Tami menutup kembali matanya yang sempat terbelalak.. ia merapatkan kedua bibirnya...mengatur nafasnya sambil terus memeluk leher Dito.. tangannya agak gemetar.. sesaat kemudian ia mengangguk "Aku siap To...." Dito mulai menyodokkan penisnya keluar... masuk... keluar... masuk...mula-mula perlahan tapi kemudian makin cepat.. makin cepat... "Ouhh.. ouhh.. ouhh.. sss..sss..sss.." Tami merintih dan mendesis seiring dengan sodokan penis kekasihnya. Ia merasakan tangan Dito mulai meremas-remas kedua buah dadanya.. dan lidah lelaki itu mulai menciumi bibirnya dan mengulum lidahnya... Tami benar-benar merasa terbang ke langit ke tujuh.. inilah rasanya persetubuhan yang sesungguhnya dengan seorang laki-laki... ternyata nikmatnya jauh lebih besar dari yang selama ini ia bayangkan... "Dito..Dito..." Tami berbisik pada kekasihnya "A..aku ingin ditindih sayang.. " Dito tersenyum sambil melepaskan penisnya dari vagina gadis itu. Diangkatnya tubuh Tami keluar dari kolam dan dibaringkannya di atas handuk. Dito membuka paha gadis itu lebar-lebar.. lalu menempelkan penisnya di mulut vagina Tami..dan.. slebb.. dengan sekali tusuk terbenamlah penis besar itu ke dalamnya. Dari jauh, tampak dua orang anak manusia ini tengah bergumul dengan gerakan-gerakan yang liar dan cepat. Tami yang berbaring di bawah tubuh Dito tampak menghentak-hentakkan pinggulnya ke atas untuk mengimbangi sodokan-sodokan Dito yang keras.. Tiba-tiba Tami mengerang.. ia memeluk leher kekasihnya keras-keras.. diletakannya dagunya di atas bahu Dito.. Tami menggigit bibirnya.. alisnya mengkerut.. matanya membelalak... ototnya menegang..dan.. "Dito..Dito..akku KELLUAAAAAAARRRR....EMMMMMHHH..." Tami mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi bersamaan dengan Dito menghujamkan penisnya dalam-dalam seraya berteriak... "TAMI..AAAAAAhhhhhh...." serrrrrrr....... crt...crt...crt....crt..crt..... keduanya terkulai lemas selama hampir seperempat jam... Tami menengok ke arah kekasihnya dan berbisik.. "Dito... kapan kamu akan melamar aku ?"

Pesta itu merupakan pesta perkawinan yang paling meriah tahun itu. Semua pejabat dari yang terpenting sampai kurang penting tumplek di gedung itu. Tami dan Dito tampak serasi bersanding di pelaminan menerima ucapan selamat para tamu. Tami tampak tak dapat menahan haru ketika kakak perempuan tertuanya -- mbak Yanti -- memberi ucapan selamat. Mbak Yanti adalah seorang pengusaha sukses di bidang infrastruktur yang aktif di berbagai kegiatan sosial. Tangis Tami semakin menjadi ketika kakak perempuan keduanya -- mbak Yati -- yang juga merupakan kakak terdekatnya, memberi selamat. Mbak Yati adalah seorang pengusaha dengan prestasi sedang di bidang keuangan yang bersuamikan seorang perwira menengah Angkatan Darat. Tami benar-benar merasa menjadi seorang wanita lengkap. Ia memiliki harta, perusahaan, suami ganteng dan perkasa. Apa lagi ? Setelah hari perkawinan berlalu, Tami menghentikan minum pil anti hamil yang selalu dimakannya sejak keperawanannya direnggut Dito setahun lalu. Dasar rahimnya yang memang subur, sebulan kemudian ia dinyatakan positif hamil.

3 tahun berlalu, anak lelakinya sudah berusia lebih dari 2 tahun. Dito lebih sering menghabiskan waktu bersama kawan-kawan pembalap dan rekanan bisnisnya. Dalam seminggu mungkin 1 atau 2 hari saja ia ada di rumah. Selebihnya, entah. Keadaan ini memang membuat hati Tami menjadi risau karena ia menjadi kesepian. Kesepian akan teman bicara dan kebutuhan biologis. Namun untuk hal rumah tangga, Tami adalah seorang wanita yang patut diacungi jempol. Ia berprinsip bahwa kebahagiaan lah yang pantas untuk dibagi dengan orang tuanya. Kesedihan adalah hal yang harus ia telan sendiri. Karena itu pula ibunya tak pernah tau kesedihan yang dialaminya.

Suatu hari, karena perasaannya sedang jenuh, ia memutuskan untuk pergi berlibur sendirian ke rumah peristirahatan keluarganya di daerah Anyer. Dito, seperti biasa sudah 3 hari pergi tanpa kabar berita. Pra, anak lelakinya, dititipkan di rumah ibunya. Diluar kebiasaan, Tami menyetir mobil sendirian tanpa pengawalan sama sekali. Namun dengan begitu, ia merasa sangat santai dan lega.. hmmmm, pikirnya, untuk hal tertentu memang lebih enak menjadi orang awam dibanding anak pejabat. Setelah 2 jam perjalanan, Tami memasukkan mobilnya ke halaman belakang rumah peristirahatan yang luas itu. Di depannya ada mobil Mercy merah keluaran terbaru milik mbak Yati, kakaknya. Seorang satpam datang tergopoh-gopoh datang membukakan pintu mobilnya.. "O non Tami.. kok sendirian to ? Mas Pra kemana ?"
"Di rumah dititip sama ibu.. mbak Yati ada disini to Pak Karyo.. apa rencananya mau nginep disini?"
"Eee.. kayak nya kok ngga tuh non..."
"Sama siapa dia kesini ?"
Pak Karyo tampak kikuk untuk menjawab, "Kurang hafal non..." Hmmmm mungkin dengan kawannya, pikir Tami. Perempuan itu berjalan memasuki rumah peristirahatan keluarganya yang berinterior rumah pantai gaya California. Seperti biasa isi rumah selalu lengang, karena ada peraturan keluarga yang menyatakan bahwa pembantu, supir, maupun satpam hanya boleh berkeliaran di dalam rumah bila dipanggil. Sisanya, mereka punya bangunan sendiri di samping rumah utama. Ia meletakkan tas tangannya di atas meja dan menaiki tangga ke lantai 2 dimana kamar tidur berada. Ia baru saja hendak berteriak memanggil nama kakaknya ketika tiba-tiba ia mendengar jeritan-jeritan kecil diselingi tawa lelaki di kamar sebelah. Dengan rasa ingin tau ia mengendap dan mendekati kamar yang pintunya dibiarkan terbuka sedikit itu. Tami mengintip dari celah pintu itu dan jantungnya hampir copot melihat mbak Yati dalam keadaan bugil tengah menindih dan menggumuli seorang laki-laki yang dari postur kakinya yang panjang itu dipastikan bukan suaminya. Terdengar rintihan-rintihan mbak Yati ketika si lelaki menaikkan pinggulnya tinggi-tinggi... ohhhh, rupanya mereka sudah bersetubuh sejak tadi.. pikir Tami. Hmmm rupanya benar gosip yang didengar dari karyawannya bahwa kakaknya itu doyan membawa lelaki lain ke kamarnya. Gadis itu jadi penasaran.. lelaki macam apa yang saat ini tengah bersetubuh dengan kakaknya? Aktor film kah ? Atau atlet kah ? Pengusaha muda ? Hmmmm.. Tami jadi bergairah memikirkan hal itu.. dengan hati-hati ia terus mengintip permainan panas itu.. tiba-tiba Yati mengangkat tubuhnya kemudian lelaki itu bangkit untuk menyedot buah dadanya yang besar dan bergelayut siap untuk dilahap.. saat itulah Tami dapat melihat wajah lelaki yang tengah memuaskan birahi kakaknya itu... Jantung Tami terasa hendak copot.. bunyi ombak menjadi laksana halilintar di siang bolong !!! Ia mengenal wajah lelaki itu .. dia adalah....

TAMAT