Mertuaku

Mertuaku


Aku adl seorang wanita yg telah bersuami & telah mempunyai 2 orang anak. Aku ingin menceritakan kejadian/aib yg telah kubuat pada diriku sendiri 2
tahun yg lalu, kejadian ini benar-benar tidak dapat kulupakan seumur hidupku. Yang mana aku sendiri telah menghianati suami & sekaligus menodai citra rumah
tanggaku terhadap keluarga suamiku. Dan ini semua karena aku yg bersalah krn tidak tahan akan godaan setan. Aku mempunyai kebiasaan buruk dari muda, yaitu senang sekali
melakukan masturbasi kalau sudah melihat laki-laki bertelanjang dada.

Dan sampai sekarangpun kadang-kadang masih juga kulakukan kalau sedang tidak ada pekerjaan.
Waktu itu rumah tanggaku berjalan begitu bahagia&harmonis, suamiku sangat sayang padaku dan aku sendiri sangat sayang pada anak-anakku yg lucu-lucu.
Sampai pada suatu hari datanglah ayah mertuaku dari Wonosobo, kedatangannya ingin menjenguk cucu serta keluarganya. Dan ayah mertuaku tentu saja menginap
dirumahku.

Keseharian kami dirumah begitu bahagia sejak ayah mertuaku datang, ia begitu ceria & penuh humor. Anak-anakku sangat sayang padanya. Hingga pada suatu hari,
waktu itu siang hari dimana anak-anakku sedang pergi les bahasa inggris sedangkan suamiku pergi bekerja dan dirumah hanya ada aku & ayah mertuaku.

Siang itu ayah mertuaku sedang tiduran didepan teras rumah sambil melepaskan bajunya,dan aku yang berada didalam rumah melihat ayah mertuaku sedang ngadem
didepan rumah. Karena aku dari dulu paling senang melihat laki-laki bertelanjang dada maka aku mulai sedikit horny melihat tubuh ayah mertuaku yg masih kekar serta agak hitam, maklumlah ia orang wonosobo yg rata-rata berkulit
agak hitam.

Lama aku memperhatikannya dan tanpa kusadari pula aku telah mengusap-usap bagian depan celana pendekku, akupun merasakan kalau-kalau CD ku mulai membasah
karena cairan yg keluar dari vaginaku.

Akhirnya aku menyadari kalau itu salah dan aku langsung berlari masuk kamarku & kurebahkan diriku di kasur. Aku mencoba menenangkan diri dengan memejamkan mata
sambil mengambil nafas teratur, tapi semua itu percuma karena tanpa kusadari lagi tanganku telah berada didepan celana pendekku lagi.

Akhirnya akupun mulai mengusap-usap bagian depan celana pendekku, aku mulai memejamkan mata & merasakan sedikit kenikmatan akibat gosokan tanganku pada sela-sela
celanapendekku. Karena aku mulai merasa keenakan, aku sendiri jadi tidak perduli akan keadaan rumahku.

Rupanya ayah mertuaku dari tadi memanggil-manggil aku dan karena aku tidak ada maka iapun mencariku dan secara tidak sengaja pula ia melongok kedalam kamarku. Aku sangat kaget ketika ayah mertuaku memanggilku & ia sendiri telah berada didepan pintu kamarku yg sedikit terbuka. Aku langsung loncat bangun dari tempat tidur sambil tersenyum malu. Setelah itu ayah mertuakupun
tersenyum sambil menggeleng- gelengkan kepalanya, lalu diapun pergi sambil menutup pintu kamarku.

Aku malu sekali karena perbuatanku itu diketahui ayah mertuaku. Akupun keluar utk menemui ayah mertuaku diteras depan dan tak lupa pula kubawakan secangkir
kopi utknya. Ia melihatku sambil tersenyum dan menatapku tanpa mengerdipkan mata sekalipun. Suasana waktu itu hening sesaat dan akupun memulai pembicaraan pada
ayah mertuaku.

* maafkan ida..yah! ida tidak tahu kalau ayah memanggil ida.
# tidak apa-apa...da! maafkan ayah juga yah...karena ayah telah berani melongok kekamarmu.
* iya....yah! ida jadi malu...
# kamu sering seperti itu yah..?
* aahh...nggak kok yah...! cuma kadang-kadang saja..
# nggak apa-apa kok..da, kamukan masih muda..jadi lakukan apa yang kamu mau, karena nanti kalau sudah tua nggak bisa lagi!
* aahh...ayah bisa aja, ida jadi malu...
# kamu nggak usah malu-malu! apakah kamu melakukannya setiap hari..?
* eeehh...nggak kok...paling-paling kalau lagi iseng saja...
# jadi tadi kamu lagi iseng....
* eehhh....nggak kok yah....
# nah...daripada iseng mendingan kamu kerokin ayah! kamu mau....!
* ayah mau dikerokin....! ayo deh sini ida kerokin... tapi dikerokinnya didalam
aja ya yah... nanti masuk angin...
# ya sudah....ayo dikamar ayah saja..
Akupun mulai mengeroki ayah mertuaku dikamarnya dan dari dalam diriku sendiri aku tak tahan lagi kalau sudah melihat ayah mertuaku bertelanjang dada.

Setelah aku hampir usai mengeroki ayah mertuaku, aku sendiri hampir tidak mempercayai apa yg sedang kulakukan. Tangan kiriku ternyata sudah ada pada sela-sela celana
pendekku lagi, dan inipun diketahui oleh ayah mertuaku karena ia menengok kebelakang selagi aku bengong melihat tanganku yg sudah berada pada selangkanganku. Aku jadi salah tingkah kali ini, perbuatanku yg tadi kini
benar-benar telah ketahuan ayah mertuaku lagi. Ayah mertuaku kini tersenyum lagi padaku dan berkata apakah kamu benar-benar ingin ayah bantu. Aku kaget sekali
mendengar ucapannya, dan tanpa kusadari pula aku telah memberi isyarat iya karena aku tersenyum serta mengangguk kecil.

Ayah mertuaku lalu memegang tangan kiriku dan ditekankan tangan ku itu pada selangkanganku sendiri serta menggosok-gosokannya perlahan-lahan.

Memang rada risih jadinya tapi aku mulai merasa adanya rasa enak pada selangkanganku. Tak lama kemudian ayah mertuaku mulai menggantikan tanganku dengan
tangannya.

Tangannya yg hitam & kasar itu mulai menggosok-gosok selangkanganku, walaupun aku masih memakai celana lengkap tapi aku dapat merasakan tangannya menyentuh
semua vaginaku terutama itilku. Aku mulai mendesah kecil & tanganku sendiri mulai mengelus pundak ayah mertuaku, sedangkan ayah mertuaku sudah mulai berani
mendekati & merapati tubuhku dengan tubuhnya.

Aku semakin tak tahan, segera saja kuciumi & kujilati kuping ayah mertuaku dan tanpa kusangka ayah mertuaku pun tak mau kalah, dia menciumi leherku dan mulai meraba-raba punggungku. Tubuhku seakan-akan terbang melayang karena ayah mertuaku, semua rabaannya membuat bulu kuduk tubuhku berdiri semua.

Belum pernah aku seperti ini sebelumnya, suamiku sendiri kurasa tidak bisa seperti ini....karena kami (aku&suamiku) biasanya kalau berhubungan badan langsung tancap saja dan orgasme bersama-sama, begitu saja. Lain halnya dgn ayah mertuaku ini, belum apa-apa begini aku sudah dibuat kalang kabut apalagi kalau sudah berbuat apa-apa.

Pada akhirnya setelah aku mengatakan kalau aku sudah keluar/orgasme kepada ayah mertuaku, barulah dia menghentikan semuanya. Kurasakan CD ku yg
membasah karena cairan yg keluar dari dlm memekku. Akupun tak ayalnya hanya tersenyum sambil bernafas terengah-engah memandangi ayah mertuaku, dan ayah
mertuakusendiri membelai kepalaku sambil menciumi tanganku.

# capek sekali yaaaa....da..?
* hegh...hegh...nggak yah....!
# kalau nggak capek....boleh ayah teruskan nggak...
* terserah ayah aja deehh.....ida ikut aja...
# biasanya kamu gimana ?
* biasanya ida langsung saja dgn mas anton, tidak seperti ini..
# apakah kamu cukup puas dgn seperti itu..?
* ya... habis mesti apa lagi...
# apakah kamu ingin puas ?
* aaaahh.....ayah!
# kalau begitu ayah akan ajarkan caranya & sekarang kamu turuti perintah ayah yaaa..... Setelah berkata begitu ayah mertuaku mulai membuka celananya satupersatu, dan
terpampanglah penis ayah mertuaku. Aku sedikit kaget & berteriak kecil karena penis ayah mertuaku lumayan besar menggelayut seperti cobek/ulekan sambal.

Gila sekali....sudah sebesar itu masih belum bangun apalagi kalau sudah bangun! Lalu ayah mertuaku menyuruhku memegang penisnya dan minta dikocokkan maju mundur. Aku perlahan-lahan dan sedikit takut utk memegang penisnya, dan akhirnya penis itu sudah berada digenggamanku. Hatiku berdebar kencang ketika aku mulai
mengocok penis ayah mertuaku, perlahan-lahan penis itu mulai bangun dari tidurnya dan pada akhirnya....waw....tak kusangka sungguh besar sekali sampai-sampai
tanganku tak bisa menggenggamnya lagi. Harus dgn 2 tangan baru bisa kugenggam dan itupun masih tersisa kepalanya yg besar botak hitam & mengkilat. Lalu ayah mertuaku menyuruhku utk menghisapnya.

Aku sangat takut sekali menghisapnya, apakah muat mulutku melahapnya? Aku tak berpikir panjang lagi,
langsung saja kulahap kepala penis itu sampai habis. Sungguh lain sekali dgn kepunyaan mas anton, kepunyaan mas anton hanya 1/2nya dari penis ayah mertuaku
ini sehingga dapat kulahap sampai habis. Sedangkan ini aku hanya bisa melahap 1/2nya saja.

Setelah beberapa lamanya aku menghisap penisnya, lalu ayah mertuaku menyuruhku utk membuka pakaianku semuanya agar bisa lebih santai. Dan akupun mulai
membuka pakaianku satupersatu. Akhirnya tubuhku sudah polos tanpa mengenakan sehelai kainpun. Kulihat ayah mertuaku terbelalak bengong melihat tubuhku dari
atas sampai bawah.

# oohhh....bagus sekali tubuhmu da...! sudah punya anak 2 tapi masih saja tetap kencang, tidak seperti istriku dulu sudah melar semuanya.
* masa sih yah....begini dibilang kencang..
Lalu tanpa banyak omong lagi ayah mertuaku langsung menyambar tubuhku, semua bagian tubuhku dirabanya sampai habis. Tangannya yg kasar menggerayangi
tubuhku sehingga aku kembali dibuatnya tak berdaya. Ayah mertuaku dgn buasnya menghisap payudaraku yang tak ayalnya seperti anak kecil sedang menyusu, pentil
susuku dimainkan dgn lidahnya, dan dihisap kencang sekali serta pentil susuku yg sudah menegang itu digigit-gigit kecil & ditarik-tariknya pula. Semua itu semakin membuatku tak berdaya menghadapi ayah mertuaku. Badanku semuanya terasa kejang serta posisiku jadi tak beraturan. Jilatan-jilatan lidahnya semakin lama semkain dahsyat dan mulai turun keperutku dan berakhir pada selangkanganku.

Lidahnya lincah sekali, belum apa-apa dia sudah menemukan itilku. Seperti tadi juga dia
memperlakukan itilku, sampai-sampai aku kembali dibuat kelojotan menahan geli, ngilu dan nikmat.

Akhirnya aku tak tahan lagi meminta ayah mertuaku utk mulai menusukkan penisnya kedalam vaginaku. Aku berdebar-debar saat penisnya mulai disorongkan
kearah vaginaku, dan aaaakh.....masuklah penis ayah mertuaku yg besar itu kedalam memekku, memang kurasakan agak sulit masuknya tapi karena memekku sudah
basah dgn cairan yg keluar dari dalam memekku menjadikan kontolnya itu dapat masuk perlahan-lahan. Baru kali ini aku merasakan kalau dinding vaginaku terasa
ada yg menggesek-gesek, oohhh....betapa nikmatnya. Ayah mertuaku mulai menggenjoti tubuhku dgn tubuhnya, genjotannya penisnya pada vaginaku terasa sangat beraturan dan mantap rasanya.

Setelah kurang lebih 1 jam lamanya ayah mertuaku menggenjotiku akhirnya jebol juga benteng pertahanannya, dan sebelum itu dia sempat bertanya padaku
dimana dia bisa mengeluarkan spermanya, apakah boleh didalam atau diluar yg maksudnya supaya tidak terjadi yg diinginkan. Dan aku sendiri memperbolehkannya
mengeluarkan didalam, karena aku ingin sekali merasakan ada yg menyemprot dinding vaginaku dan itu terasa hangat sekali dalam perutku.

Maka keluarlah sperma ayah mertuaku didalam vaginaku, vaginaku terasa sangat hangat sekali rasanya dan aku juga merasakan banyak sekali sperma yg disemprotkan ayah mertuaku. Ayah mertuaku melenguh panjang seperti sapi
pejantan dan lemas tak berdaya menindih tubuhku. Setelah itu ayah mertuaku tidur disebelahku dgn keadaan tak berdaya. Aku lalu bangkit dan pamit pada ayah mertuaku utk pergi kekamar mandi mencuci vaginaku.

Di kamar mandi aku melihat dari vaginaku banyak sekali meleleh keluar sperma ayah mertuaku. Aku langsung mencuci vaginaku dan sekaligus mandi.

Setelah selesai mandi aku langsung kekamarku utk mengambil pakaianku dan selagi aku
memakai dasterku tiba-tiba ayah mertuaku masuk kedalam kamarku sambil membawa pakaianku yg kutinggalkan dikamarnya. Ayah mertuaku yg hanya memakai
handuk saja mengatakan bahwa ia ingin mengulangi permainan tadi, dan iapun membuka handuknya
utk memperlihatkan penisnya yg sudah berdiri lagi. Gila benar... ayah mertuaku betul-betul seperti sapi pejantan.
Akhirnya ayah mertuaku kembali menggauliku, & kali ini dikamarku sendiri. Aku dikerjai habis-habisan. Dia menggenjotiku seakan-akan aku ini sapi betinanya.

Kali ini ayah mertuaku sangat lama keluarnya, sampai kira-kira hampir 3 jam. Memekku terasa sangat ngilu dibuatnya.
Sampai pada akhirnya aku disuruh utk menelan semua spermanya, dan itu kulakukan agar ayah mertuaku senang.
Hari itu aku bisa klimaks sampai 5 kali, dan tubuhku terasa sangat lemas sekali. Tak kurasa bahwa hari telah mulai sore dan kulihat jam menunjukkan pukul 17.30 yg mana sebentar lagi suami & anak-anakku pulang. Buru-buru kami
mengenakan pakaian lagi dan bertindak seperti biasa tidak terjadi apa-apa.

Setelah kejadian hari itu, aku & ayah mertuaku selalu melakukannya lagi satu kali setiap minggunya dimana saat dirumah tidak ada orang. Aku melakukan ini dgn ayah mertuaku hanya sebagai pelampiasan nafsu saja, dan aku tetap mencintai suamiku serta anak-anakku. Kami melakukannya kalau kami sedang membutuhkannya
saja, dan kebanyakan ayah mertuaku yg memintanya padaku. Dan hampir 3 bulan lamanya kami melakukan itu tanpa diketahui siapapun, itu karena aku dan ayah
mertuaku yg selalu dapat melihat keadaan sedangkan aku sendiri berperilaku seperti biasanya dlm keluarga shg suamiku tidak menaruh curiga padaku apalagi
pada ayahnya sendiri.

Ayah mertuaku benar-benar pria sejati yg diimpikan setiap wanita, aku benar-benar beruntung sekali bisa dekat dgnnya. Aku banyak sekali belajar darinya terutama ttg sex, aku jadi tahu banyak cara dlm berhubungan badan karena
dia yg mengajari padaku. Lain halnya dgn suamiku yg hanya begitu-begitu saja permainannya, tapi aku tetap mencintai & menyayanginya.

Hingga pada suatu saat setelah 4 bulan berjalan ayah mertuaku akan kembali ke wonosobo, aku sangat merasa kehilangan. Karena dgn dialah aku dapat belajar
banyak terutama ttg sex & merasakan nikmatnya hidup. Dan karena ini mungkin adalah perpisahan bagi aku & ayah mertuaku maka hari itu aku kembali melakukannya dgn ayah mertuaku sedikit agak gila-gilaan. Kami memulainya setelah keadaan dirumah kosong, dan kami melakukannya seharian penuh dari jam 09.30 sampai 17.00. Dalam 7 jam lebih itu aku bisa lebih dari 10 kali klimaks sedangkan ayah mertuaku hanya 4 kali saja, dan aku juga melakukan itu
dgn berbagai macam posisi sex yg aku ketahui dari ayah mertuaku. Dan pada sore harinya barulah kami menyudahi permainan tsb, sampai badanku semua terasa lemas
tak bertenaga.

Pada esok harinya barulah ayah mertuaku pulang. Dengan perasaan berat kulepas juga kepergiannya. Dan dia juga berjanji akan sering-sering mampir kesini lagi