Petualangan Aliah 4 ; Kenangan pertama dengan satpam

Petualangan Aliah 4 ; Kenangan pertama dengan satpam


Petualangan Aliah 4 ; Kenangan pertama dengan satpam

Namaku aliah. Umurku baru 20 tahun. Aku dikarunia wajah yang cantik dan body yang sexy. banyak yang mengagumi keindahan dadaku yang berukuran 34 C,apalagi kalo aku pake baju yang kekecilan, pasti mengundang orang untuk melihatnya. Selain itu aku punya pantat yang sekal,ditambah lagi dengan kulitku yang putih halus membuat banyak cowo-cowo ingin memacari aku. Selama ini aku sudah beberapa kali gonta-ganti pacar.

Aku kuliah di bandung, Hari itu aku lagi pulang kerumahku di di Jakarta. Sesampainya aku disana ternyata keluargaku lagi pergi semua liburan kepuncak ,jadi hanya ada pembantu dan satpam rumah.aku ingin menyusul ke puncak ,namun kuurungkan. Aku memutuskan untuk istirahat total dirumah namun setelah satu harin dirumah ,akhirnya ku bosan. Rumahku yang luas,yang memiliki kebun bunga da pekarangan yang luas, membuatku bosan.

Sore itu aku berkeliling-keliling sekitar rumahku (rumahku cukup luas), aku melihat-lihat kebun bunga dan bertegur sapa dengan para tetanggga. Setelah bosan aku mampir ke ruang satpam rumahku. Disana ,Paimim sedang asik menonton TV. Paimin umurnya sekitar 40 tahun,dia orangnya sangat setia pada keluargaku. Badannya tegap dan besar dengan otot-otot yang kekar. Sebelum menjadi satpam paimin dulu bekerja sebagai kuli kasar di pelabuhan. Paimin cukup disegani di kompleks perumahan kami, terbukti setelah 4 tahun bekerja tidak pernah ada maling yang berani masuk ke rumah kami.

Dia tampak sopan menyambutku. Dia menawariku air putih sambil ngobrol-ngobrol diruangan yang berukuran 2X3 m itu . banyak hal yang kami obrolin. Dia menceritakan tentang istrinya yang telah lama pergi dan tidak ada yang menemani kesendiriannya. Belum lagi kalo dia sakit. Aku cukup iba kepadanya. Maka timbul niat gilaku,aku ingin memberikan tubuhku untuk dinikmati olehnya,itung-itung balas budi karena dia sangat berbakti pada keluargaku. Lagian aku cewe yang liberal,keperawananku sudah kuberika pada mantan pacarku waktu sma dulu. Sejak saat itu aku selalu berpetualang ke satu pelukan lelaki ke pelukan lelaki yang lain. Selain itu aku sudah lama tidak merasakan kenikmatan penis lelaki,sejak aku putus ama mantanku bebrapa minggu yang lalu. Namun ada kekuatiran dalam diriku,sebab aku belum penah bercinta dengan lelaki pekerja kasar seperti pak paimin. Namun melihat keperkasaan pak paimin ada desakan birahi untuk melakukannya.

Sambil ngobrol-ngobrol, paimin seekali melihat kearah dada dan pahaku. Sore itu aku memaki celana pendek ketat, yang memarkan pahaku yang putih mulus. Selain itu aku mengguankan tanktop yang agak kekecilan,sehingga payudara 34bku seakan mau meloncat keluar menahan sempitnya bajuku. Aku dapat merasakan putingku tercetak di tanktop putihku. Hal itu ternyata membuat Pak paimin tak bisa untuk tidak mencuri pandang. Aku cukup senang melihat tatapan nakalnya kedadaku.

“pak paimin, udah lama ya ditinggal istrinya?” ujurku memecah kesunyaian
“iya,non” katanya tertunduk sedih. Aku jadi iba melihatnya.
“kalo malam-malam kedinginan dong, pak. Ga ada yang nemanin”. Ujarku lagi yang disambutnya dengan anggukan kepala.

Kemudian aku mendekat kepadanya,kuarih tanganya dan kuleatakkan di pahaku. Secara releks ditariknya.
‘jangan non.ga baik dilihat orangnya”katanya.
“ga pa-pa kok,pak.nikmatin aja,kan da lama bapak tidak merasak nikmatnya wanita.hari ini aku mau menolong bapak.”kataku sambil menarik tangannya lagi kearah pahaku.

Merasakan ada angin dariku,perlahan-lahan dirabanya pahaku. Siapa sih yang menolak bercinta dengan gadis cantik dan sexy.apalagi gadis yang masih muda. Rabaan pada pahaku makin lama makin naik dan menyentuh pangkal pahaku.

“pak…………..uoh……”desahku sambil mengigit bibir. Kemudian didekatkannya wajahnya ke wajahku,langsung dilumatnya bibirku yang mungil. Segera kubalas lumatannya. Bau rokok dimulutnya menimbulkan sensasi sendiri bagiku. Kami berciman dengan ganasnya. Tangannya sekarang meremas-remas dadaku dari luar. Dadaku yang cukup kenyal diremasnya silih berganti,dari kiri kekanan. Aku hanya bias terpejam sambil membalas ciumannya.

Mataku yang terpejam terbuka ketika kurasakan tangan kasarnya mengelusi paha mulusku, dan terus mengelus menuju pangkal paha. Jarinya menekan-nekan liang vaginaku dan mengusap-ngusap belahan bibirnya dari luar. Birahiku naik dengan cepatnya, terpancar dari nafasku yang makin tak teratur dan vaginaku yang mulai becek. Tangannya sudah menyusup ke balik celana dalamku, jari-jarinya mengusap-usap permukaannya dan menemukan klitorisku, benda seperti kacang itu dipencet-pencet dan digesekkan dengan jarinya membuatku menggelinjang dan merem-melek menahan geli bercampur nikmat, terlebih lagi jari-jari lainnya menyusup dan menyetuh dinding-dinding dalam liang itu.

“oh…ouh……’ hanya itu yang keluar dari mulutku.

Puas mengorek-ngorek rongga kewanitaanku. Dia melepaskna tubuhnya. Segera diangkatnya tangtopku yang sudah berantakan. Dadaku yang masih tertutup bra hitam langsung terpampang dihadapannya. Dia menatap takjub kepayudaraku. Kemudian langsung kulepas braku yang kekecilan.segera payudaraku seperti mau meloncat keluar, karena tertahan BH yang kekecilan.
Matanya melotot mengamat-ngamati payudaraku. Kemudian dielusnya dada montokku yang berukuran 34, dengan puting kemerahan serta kulitnya yang putih mulus. Tangannya yang kasar sangat kontras dengan payudaraku yang halus,namun terasa nikmat. Berbeda dengan beberapa cowo yang pernah tidur denganku yang rata-rata memiliki tangan yang halus. Sambil dielue elus seekali dia meremasnya.

"Nnngghhh... Pak" desahku dengan mendongak ke belakang merasakan mulutnya memagut payudaraku yang menggemaskan itu. Mulutnya menjilat, mengisap, dan menggigit pelan putingku. Sesekali aku bergidik keenakan kalau kumis pendeknya menggesek putingku yang sensitif. Tangan lainnya turut bekerja pada payudaraku yang sebelah dengan melakukan pijatan atau memainkan putingnya sehingga kurasakan kedua benda sensitif itu semakin mengeras. Yang bisa kulakukan hanya mendesah dan meremasi rambutnya yang sedang menyusu.

Puas menyusu dariku, mulutnya perlahan-lahan turun mencium dan menjilati perutku yang rata dan terus berlanjut makin ke bawah sambil tangannya menurunkan celana pendekku bersamaan dengan celana dalamku. Kini aku telanjang bulat dihadapannya.matanya nanar memandangi vaginaku yang ditumbuhi bulu-bulu kecil.

Kemudian aku dibaringkan di dipan post satpam itu. Aku pasrah saja mengikuti posisi yang dia inginkan, pokoknya aku ingin menuntaskan birahiku ini. Tanpa membuang waktu lagi dia melumat kemaluanku dengan rakusnya, lidahnya menyapu seluruh pelosok vaginaku. Dia menjilati bibir vaginaku yang membuatku bergelinjang tak karuan. Jilatannya menerobos semakin dalam ke dinding dalam vaginaku.anusku pun tidak luput dari jilatannya.
Lidahnya diarahkannya ke klitorisku, sehingga membuatku tak kuasa untuk tidak menjerit. Untung rumahku sepi dan pembantuku ntah kemana,kalo tidak bias berabe jadinya. Jilatannya pada dinding dalam vaginaku dan pada klitoris serta anusku memberikan sensasi yang luar biasa pada daerah itu. Aku benar-benar tak terkontrol dibuatnya, mataku merem-melek dan berkunang-kunang. Aku merasakan akan orgasme.

"Ah... pak... Nngghh... Terus!" erangku lebih panjang di puncak kenikmatan, aku meremasi payudaraku sendiri sebagai ekspresi rasa nikmat. Pak paimin terus menyedot cairan yang keluar dari liangku dengan lahapnya. Tubuhku jadi bergetar seperti mau meledak. Kedua belah pahaku semakin erat mengapit kepalanya. Sampai kurasakn cairan cintaku habis disedotnya baru dia melepaskan. Aku terenggah2 dibuatnya. Sungguh kenikmatan yang luar biasa.

Dia membiarkanku istirahat. Matanya tak pernah lepas dari dadaku yang naik-turun karena nafasku yang memburu. Aku merenggangka vaginaku lebar-lebar,kurasakan angin menerpa dindingnya. Aku masih memejamkan mataku, sampai akhirnya kurasakn dia mendekat. Kubuka mataku, dia mulai melepas seragam putihnya dan melepaskan celana panjangnya. Tubuhnya yang kekar dan hitam menonjolkan otot-otot yang bertojolan. Kemudian dia melepaskan celana dalam putihnya. Di baliknya menyembul batang penis laki-laki itu yang telah menegang. Batangnya sangt besar sekali. Tegak mengacung keatas. Tak terasa aku menjerit ngeri, aku belum pernah melihat alat vital lelaki sebesar itu. Bahkan penis lelaki yang pernah menggauliku tidak ada sebesar punya pak paimin. Aku sedikit ngeri. Bisa jebol milikku dimasuki benda itu. Namun aku tak dapat menyembunyikan kekagumanku. Seolah ada pesona tersendiri hingga pandangan mataku terus tertuju ke benda itu.

Pak paimin berjalan mendekatiku, tangannya meraih pahaku dan mengelusnya. Tiba-tiba ia berdiri di depanku yang masih terduduk di tepi ranjang dengan bagian bawah perutnya persis berada di depan wajahku. aku sudah tahu apa yang dia mau, namun tanpa sempat melakukannya sendiri, tangannya telah meraih kepalaku untuk dibawa mendekati kejantanannya yang aduh mak.., Sungguh besar itu.

Tanpa melawan sama sekali aku membuka mulut selebar-lebarnya, Lalu kukulum sekalian alat vital Pak paimin ke dalam mulutku hingga membuat lelaki itu melek merem keenakan. Benda itu hanya masuk setengahnya saja ke dalam mulutku. Itupun sudah terasa penuh. Aku hampir sesak nafas dibuatnya. Aku pun bekerja keras, menghisap, mengulum serta mempermainkan batang itu keluar masuk ke dalam mulutku. Terasa benar kepala itu bergetar hebat setiap kali lidahku menyapu kepalanya. Kukeluarkan semua teknik mengoralku. Hal itu membuatnya keenakan dan meremas-remas rambutku. Tidak tahan dilakukan seperti itu dia langsung merebahkanku hinga kembali telentang dia dipan itu.

Tanpa melepaskan kedua belah kakiku, bahkan dengan gemas ia mementangkan kedua belah pahaku lebar-lebar. Matanya benar-benar nanar memandang daerah di sekitar selangkanganku. Nafas laki-laki itu demikian memburu. Kemudian diarahkannya penisnya yang sudah tegang betul itu kevaginaku. Aku memejamkan mata menikmati detik-detik ketika penisnya menerobos vaginaku. Penisnya kesulitan menjebol vaginaku yang masih sempit itu kepala penisnya yang besar itu menggesek clitoris di liang senggamaku hingga aku merintih kenikmatan. Ia terus berusaha menekankan miliknya ke dalam milikku yang memang sudah sangat basah. Pelahan-lahan benda itu meluncur masuk ke dalam milikku. Dan ketika dengan kasar dia tiba-tiba menekankan miliknya seluruhnya amblas ke dalam diriku aku tak kuasa menahan diri untuk tidak memekik. Perasaan luar biasa bercampur sedikit pedih menguasai diriku, hingga badanku mengejang beberapa detik.

“ahh……….” Aku melolong dengan panjang. Pak paimin cukup mengerti keadaan diriku, ketika dia selesai masuk seluruhnya dia memberi kesempatan padaku untuk menguasai diri beberapa saat. Sebelum kemudian dia mulai menggoyangkan pinggulnya pelan-pelan kemudian makin lama makin cepat.Aku sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap dia menggerakkan tubuhnya, gesekan demi gesekan di dinding dalam liang senggamaku sungguh membuatku lupa ingatan. Pak paimin menyetubuhi aku dengan cara itu. Payudaraku tergonjang-goncang ketas dan kebawah,mengikuti gerakan tubuhku. Aku bisa melihat bagaimana batang penis lelaki itu keluar masuk ke dalam liang kemaluanku. Aku selalu menahan nafas ketika benda itu menusuk ke dalam. Milikku hampir tidak dapat menampung ukuran Pak paimin yang super itu, dan ini makin membuatnya tergila-gila.

"Aaakkhh.. Aaakkhh. Aaakkhh. Aaakkhh..!" erangku lirih sambil mengepalkan tangan erat-erat saat penisnya melesak keluar-masuk ke dalamku

Aku mengerang setiap kali dia menyodokkan penisnya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati persetubuhan terlarang ini, aku tidak perduli lagi orang ini sesungguhnya adalah pembantuku.Sambil memompaku tangannya mulai meremas-remas payudaraku. Diremasnya dadaku yang kanan dengan tangan kirinya. Aku dapat merasakan puting susuku mulai mengeras, runcing dan kaku.

Dia menurunkan tubuhnya hingga menindihku, kusambut dengan pelukan erat, kedua tungkaiku kulingkarkan di pinggangnya. Dia mendekatkan mulutnya ke bibirku, segera kami berciman dengan liar. Walau hanya seorang satpam,harus kuakui ciumannya cukup menggairahkan. Dari bibirku lumatannya turun ke leher jenjangku dan memagutnya. Hal itu menimbulkan kenikmatan yang lebih. Sementara di bawah sana penisnya makin gencar mengaduk-aduk vaginaku, diselingi gerakan berputar yang membuatku serasa diaduk-aduk. Tubuh kami sudah berlumuran keringat yang saling bercampur, akupun semakin erat memeluknya. Aku merintih makin tak karuan.

Tak lama kemudian aku merasa dunia makin berputar dan tubuhku menggelinjang dengan dahsyat, aku mendesah panjang dan melingkarkan kakiku lebih erat pada pinggangnya. Cairan bening mengucur deras dari vaginaku sehingga menimbulkan bunyi kecipak setiap kali dia menghujamkan penisnya. Lolongan panjang menandai orgasmeku yang keduakalinya.

Pak paimin sangat menerti kondisiku yang sudah lemah. Perlahan-lahan ditariknya penisnya dari liangku. Aku melihat batang pak paimin makin mengkilat dilumasi oleh cairan cintaku. Aku cukup terkejut melihat penisnya masih kokoh berdiri. Dia beum orgasme. Ada perasaan iba dihatiku melihat dia menahan nafsunya untuk membiarkanku istirahat. Hal itu mengingatkanku akan Stanco . teman kencanku yang sangat pengertian denganku. (baca: PETUALANGANKU : BERBAGI KEBAHAGIAN DENGAN KENALAN BARU)


Perlahan-lahan aku mendekatinya,kegemgam penis yang masih berdiri tegang itu. Kudekatkankan mulutku keselangkangannya dan langsung kelumat batang kesukaanku itu. Kepala penisnya kujilati secara melingkar dari atas kebawah sambil tanganku mengocok-ngocok pangkalnya. Hal itu membuatnya keenakan. Terbukti dari erangannya yang makin lama makin kuat. Dia juga mulai meremas-remas rambutku dan sesekali memelintir payudaraku. Nafsuku juga mulai bangkit secara perlahan-lahan. Aku maki bersemangat menocok dan mejilat batangnya yang super itu.

“oh…neng aliah..oh…” desahnya. Dia juga tak mau kalah,segera jari tangannya menyelinap kevaginaku. Dicarinya liang senggamaku lalu mulai dikorek-koreknya. Kontan aku tambah semangat memagut dan mencaplok barangnya. Sambil menyepong pak paimin aku suka mengerang-erang tapi eranganku terhalang olah penisnya. Akhirnya aku sudah tidak tahan lagi, libidoku yang sudah dipuncak sudah sulit untuk dibendung. Maka langsung kudorong tubuh pak paimin sehingga telentang dihadapanku.

Kenaiki tubuh kekarnya. Dia langsung memegangi kedua bongkahan pantatku yang padat berisi itu, lalu perlahan-lahan kuraih penisnya dan kuarahkan ke vaginaku. akupun menurunkan tubuhku hingga benda itu amblas ke dalamku .secara bersamaan kami mulai menggoyangkan tubuh kami. Desahan kami bercampur baur dengan bunyi derit dipan di post satpam itu. tubuhku tersentak-sentak tak terkendali, kepalaku kugelengkan kesana-kemari, kedua payudaraku yang terguncang-guncang tidak luput dari tangannya. Pak Paimin memperhatikan penisnya sedang keluar masuk di vagina seorang gadis 20 tahun, anak majikannya sendiri, sepertinya dia tak habis pikir betapa untungnya berkesempatan mencicipi tubuh seorang gadis muda yang pasti sudah lama tidak dirasakannya. Cukup lama lama bersenggama dalam posisi itu. Tapi belum ada tanda-tanda dia akan orgasme, padalah kini kurasakan vaginaku makin lama makin berdenyut kencang. Kurasakan bahwa sebentar lagi aku akan orgasme.

"Ssshh aahhh... pakkk..."
Tiba tiba kurasakan perasaan nikmat yang tak dapat kutahan, lorong vaginaku mulai berkedut keras tanda aku mulai orgasme.
"AAH..." jeritku, bersamaan dengan derasnya cairan cintaku mengalir. Tapi pak paimun belum juga selesai. Dia masih menggoyanggoyangkan tubuhnya. Aku yang sudah lemas hanya bias mengikuti irama goyangnnya.

Kemudian denga kasar di dorongnya tubuhku keatas tempat tidur. Kurasakan sakit dipunggungku tapi dapat diimbangi oleh perasaan nikmat dikepalaku. Aku hanya bisa mengambil nafas sebentar karena dia yang masih bertenaga melanjutkan sesi berikutnya. Tubuhku dibalikkan telungkup dan kedua tangan dan kakiku menopang berat tubuhku, otomatis kini pantatku pun menungging ke arahnya. Sambil meremas pantatku dia mendorongkan penisnya itu ke vaginaku. Aku merasakan rongga kemaluanku hangat dan penuh oleh penisnya. Urat-urat batangnya sangat terasa pada dinding kemaluanku.

"Oouuhh.. pak….!" itulah yang keluar dari mulutku dengan sedikit bergetar saat penisnya amblas ke dalamku.

Dia mulai mengayunkan pinggulnya dengana kasar. Hilang sudah kelembutan yang kudapatkan darinya ketika waktu pertama kali tadi. Kini dia dengan ganasnya menaduk-aduk vaginaku. Kurasakn perih disana. Aku menjerit meminta tolong agar dia menghentikan gerakannya. Tapi dia tetap saja mengocok dan menghujam liang vaginaku dengan sangat kasar. Namun lama-kelamaan kurasaan kenikmatan tersendiri. Aku mulai menikmati kebrutalan dia. Sepertinya ada sensasi sendiri merasakan aku yang tidak berdaya. Aku mulai menggila, suaraku terdengar keras sekali beradu dengan erangannya dan deritan ranjang yang bergoyang. Dia mencengkramkan kedua tangannya pada payudaraku, diremasnya dengan kasar. Kurasakan sakit disana tapi itu hanya perasaan kecil saja dibanding sensasi yang sedang melandaku. Hujaman-hujaman yang diberikannya menimbulkan perasaan nikmat ke seluruh tubuhku. Kemudian tubuhku ambruk.tanganku tidak kuat untuk menopang tubuhku. Kucoba untuk bangkit namun gagal. Perasaan lemas dan capai merambah keseluruh sel-sel tubuhku.

Aku menjerit kecil ketika tiba-tiba dia tarik rambutku. Kini dia laksana seorang cowboy yang menungangi kuda. Dan aku kudannya. Pantatku yang sekal ssekali ditamparnya sehingga membuat bercak merah disana. Sungguh kenikmatan yang belum pernah kurasakan.dan akhirnya….. Gelinjang tubuhku makin tak terkendali karena merasa akan segera keluar, kugerakkan badanku sekuat tenaga sehingga penis itu menusuk semakin dalam.
Otot-otot kemaluanku berkontraksi semakin cepat meremas-remas penisnya. Pada detik-detik mencapai puncak tubuhku mengejang hebat diiringi teriakan panjang. Cairan cintaku seperti juga keringatku mengalir dengan derasnya menimbulkan suara kecipak.

pak paimin sendiri sudah mulai orgasme, dia mendesah-desah menyebut namaku, penisnya terasa semakun berdenyut dan ukurannya pun makin membengkak, dan akhirnya.. dengan geraman panjang dia cabut penisnya dari vaginaku. Dan langsung aku ambruk , dibalikkannya tubuhku sehingga kini tubuhku siap menampung cairan kentalnya. spermanya dia tumpahkan di atas dada dan perutku. Sangat banyak cairannya yang meleleh di tubuhku. Kemudian dia menyuruhku membersihkan sisa spermanya. Setelah menyelesaikan hajatnya dia langsung terkulai lemas di sebelah tubuhku yang berlumuran sperma dan keringat. Aku yang juga sudah KO hanya bisa berbaring di atas dipan sudah basah oleh keringat kami, mataku terpejam, buah dadaku naik turun seiring nafasku yang ngos-ngosan, pahaku masih mekangkang, celah vaginaku serasa terbuka lebih lebar dari biasanya. Dengan sisa-sisa tenaga, kucoba menyeka ceceran sperma di dadaku, lalu kujilati maninya dijari-jariku.

Setelah tenagaku kembali normal kemudian kuambil baju dan celanaku. Sambil mengucapkan terimakasih aku pamit kepadanya dan masuk kerumah. Itulah sekilas pengalamanku dengan pak paimin, satpam rumahku. Malamnya kami mengulanginya lagi dan lagi. Mumpung rumahku sepi aku menikmati besama mereguk kenikmatan darinya. Malah selama keluargaku di Puncak, dia kusuruh tidur dikamarku. Setelah dikamar kami tidak pernah lagi berpakaian, jadi kalo mau langsung tusuk aja. Semenjak saat itu setiap kali aku pulang kejakarta dia selalu melayaniku. Malah dia pernah mengajak temannya satu lagi,satpam tetangga kami, untuk bergabung dan tentu kenikmatan yang kuterima semakin banyak.

Nantikan ceritaku melakukan pesta sex dengan teman pak paimin.