PKN Bab II


PKN Bab II


Begitu aku menurunkan istriku yang tertatih-tatih dari kendaraan
Kenapa, Jeng Yati,
 katanya mendekat dan kami berdua memapah istriku, aku merasakan tangan kanan Mbah Kotim memapah dibawah ketiak kanan istriku dan ku lihat sempat-sempatnya tangan kanan Mbah Kotim meremas remas payudara kanan istriku.

Kenapa Jeng Yati?
 Mbah Kotim terus menanyai istriku bukan aku.
Pak Cariiiik, mbaah, istrikupun terisak tangan kanannya m
eremas pinggangku seirama dengan remasan tangan kanan Mbah Kotim di payudara kanannya.

Gimana, si Towo ini,
 katanya sambil terus memapah sambil meremas remas payudara istriku dan tangan keriput itu bahkan memencet putting susu istriku yang mulai mendesah.

Sepanjang jalan ke dalam rumah Mbah Kotim terus meremasi payudara kanan istriku dan tangan kiri Mbah Kotim pun beraksi meremasi payudara kiri istriku.

Sesampai di depan kamar yang tertutup di belakang ruang tamu itu, Mbah Kotim menghentikan langkahnya dan melepas papahan nya untuk membuka pintu dan bau kemenyan begitu menyengat yang mebuat istriku lunglai akan pingsan dan matanya tertutup.

Masukkan sini, mas.
 katanya dan akupun mematuhi permintaannya.
Istri mas kena pelet ini, saya a
kan mengobatinya, dudukkan di tempat tidur ini,katanya selanjutnya.



Akupun mendudukkan istriku, dan Mbah Kotim membenarkan posisi istriku sehingga kini istriku duduk menyelonjorkan kakinya.
Mas duduk di belakang Jeng Yati agar Jeng Yati bisa bersa
ndar ke sampeyan, katanya memerintahkan aku.

Kepala istrikupun bersandar ke pundakku. Kulihat tangan kanan Mbah Kotim memijat pergelangan kaki kiri istriku dan tumit istriku tanpa melepas sepatu hak tingginya.
Beberapa saat kemudian eeeh heeehh
.hhhhh  istrikupun mendesah desah lutut kanannya mulai terangkat.
Mas, harus ikhlas, yaa, aku diam.
Kalau mas nggak ikhlas, ya nggak tak teruskan, katanya.
Memangnya kenapa, mbah? tanyaku sedikit heran
Begini, mungki
n peletnya sudah merasuk ke tubuh istri sampeyan, jadi mas harus ikhlas atas pengobatan saya katanya kemudian terdiam sorot matanya kini tertuju ke selangkangan istriku yang semakin mendesah dan lutut kirinya semakin terangkat sehingga rok span elastisnya mulai tersingkap sehingga paha mulusnya mulai tampak.

Maksudnya apa sih, mbah?
 tanyaku lagi.
Saya nggak akan tanya sebelum hati sampeyan mantap dan ikhlas, katanya sambil memijat kaki kiri istriku agak keras hingga istriku menarik kaki ki
rinya.
Kalau gitu ya, mbah.
 kataku. Dalam hatiku lebih baik sama Mbah Kotim saja daripada banyak pria tua yang ingin menyetubuhi istriku(Aku teringat dengan kata-kata Mbah Kotim tadi malam, kalau istriku dijadikan pelacur orang-orang yang berilmu tinggi)
Wah rupanya anda mantap dengan Mbah Kotim saja
 katanya seolah mengerti kata hatiku.
Kurang ajar orang tua ini, tapi bagaimana ya? Pasti dia akan meminta jatah menyetubuhi istriku terus kalau ku iyakan batinku dan aku terkeju
t ketika Mbah Kotim berkata, Jangan kuatir, hanya saya saja kok biar aku bisa melindungi istri sampeyan dan lagian istri anda keenakkan tadi malam, sampai tadi pagipun dengan senang hati,

Hatikupun berkecamuk
Ya, sudah.,kataku mantap

Mb
ah Kotim menggeser duduknya maju sehingga pantatnya sejajar dengan paha istriku. Tangan kanannya mengusap muka istriku dan istrikupun membuka kedua matanya walaupun tubuhnya tetap lunglai.

Maas, badanku sakit semua,
katanya lirih
Ya, ya, Mbah Ko
tim akan menyembuhkanmu, dik, kataku
Maaf, Jeng Yati, tadi jeng habiskan, ya, kata Mbah Kotim
Apanya, mbah? tanya istriku
Punya pak carik, katanya
Ya, mbah pejunya pak Carik tadi saya telan,kata istriku tanpa malu yang membua
tku panas dingin tak karuan.
Mbah Kotim menyusupkan tangan kanannya di blazer kuning istriku dan mulai mengelus memutar ke seluruh permukssn perut istriku dan heek . heeek
, tangan kiri Mbah Kotim pun memegang tengkuk istriku tangan kanannya menyambar sarung di tempat tidur bagian bawah dan meletakkan di dada istriku byoor byoor istrikupun muntah sampai akhirnya mengeluarkan air mani pak Carik.

Istri sampeyan tetap lemah tadi ., belum selesai Mbah Kotim berkata, istriku menyahut
aku dikentot Pak carik, mbah 

Se telah meletakkan sarung, Mbah Kotim pun duduk pantatnya menempel sisi kanan paha istriku dan tangan kanan Mbah Kotim mulai memijat lutut dan betis kiri istriku.
Mbaaah ., desis istriku dan lutunya ter
angkat ke atas sehingga rok spannya kembali tersingkap dan paha mulusnya sebelah kiripun terpampang jelas.
Mbaaahh ..,
 istriku mendesah lagi ketika tangan keriput itu menjelajahi paha kiri istriku dan tangan Mbah Kotim menekan sedikit demi sedikit sehingga kaki kiri istriku mulai terkangkang.
Maaassss. aku geliiii ..,
 ketika tangan kanan keriput Mbah Kotim semakin berani terus menyusup ke arah pangkal paha istriku. Mata Mbah Kotim menatap mataku dan mata istriku bergantian.
Aduuuu
hh .. Mbaaah eehh. maasss , desahan istrikupun semakin keras.
Jeng Yati, ceritakan ke suamimu, kamu sakit kok mengaduh? tanya Mbah Kotim
Eeeeehhh .. ooohhh . maaaaaas, ooohhh anuukuuuuu .maaass,kulihat ke bawah tangan
kanan Mbah Kotim menyusup sampai di pangkal paha istriku, kedua tangan istriku meraih dan meremas kedua tanganku.
Oooohh ..mbaaaaaaahh  maaaaaaass..
 dan pinggul bahenol istrikupun sedikit terangkat dan maju
Jembutmu lebat, jeng, j
embut istrimu lebat, kata Mbah Kotim menatapku dan istriku bergantian. Nggak pakai celana dalam lagi. ayo jeng ceritakan pada kangmasmu.
Maaaaass .empiiikuuuu oooh. enaaaaakkkk maaass .digosoook mbaah Kotiiiiiiimmmm
Ta
k lama kemudian terdengar bunyi kecepak dari pangkal paha istriku dan kontolku pun mulai bereaksi.
Heeeh . heeeeh oooohhhh kini iiitiiiiilkuuuuuu ooohh. maaaaas . itiiiiiilkuuuu diiibuat mainaaaan maaaaaaas.
 istriku mengerang Mbah Kotim pun mengkangkangkan kedua kaki istriku lebar-lebar dan berpindah posisi dimana Mbah Kotim duduk diantara kedua kaki istriku menghadapku dan istriku.
Kedua lutut Mbah Kotim menahan kedua kaki istriku yang terkangkang lebar dan tangan Mbah Kotim menyingkap rok span elastis istriku hingga terlihat pangkal paha istriku yang ditumbuhi bulu bulu lebat.
Eeeeehh maaaass empiiikuuuuuu dijembeeeeeng (dibuka lebar) .oooohhh .itiiiiiiiiiilkuuuu oohh enaaaaaaaak mbaaaaaaahh .oooohh.
 Kakinya yang terkangkang mulai mengejang dan istriku meluruskan kedua telapak kakinya.
Istriku mengerang-erang keenakan, kontolku semakin ngaceng tergesek-gesek pantat bahenol istriku yang bergoyang menerima permainan tangan Mbah Kotim di kelent
it dan bibir vaginanya bersamaan. Kedua tangan istrikupun meremas tanganku semakin kuat hingga
Mbaaaahhh aakkuuuuuu nggaaak tahaaaaaaaan . akuuuu mauuuuu keluaaaaaaaarr oooohmaaassss
 dan  ooooh . akkkkuuuu keluaaaaaaaaaaaaarr..pantat bahenol istrikupun tersentak-sentak dengan keras saat orgasme. Ini adalah orgasme istriku yang ketiga sejak tadi pagi.

Karena duduk istriku melorot maka pangkal pahanya semakin mendekati selangkangan Mbah Kotim yang rupanya
kontolnya mulai berdiri karena kulihat menggelembung di pangkal pahanya..

Heeekk ,
 istriku tersedak dan tangannya meremas tanganku kembali ketika kulihat jari telunjuk Mbah Kotim menerobos masuk liang vagina istriku.
Wwwwuuuuuhhhhhh ..
, desah istriku dan kulihat telunjuk Mbah Kotim keluar dari liang vagina istriku dengan keadaan tertekuk.
hheehh.maaaass, desis istriku dan pantatnya mulai bergoyang dan rupanya
oooohhhh maaaas torooookuuuuuu diobooook oboooook jariiinyaa
Mbah Kotim mmmm.,
Rupanya Mbah Kotim memutar-mutar telunjuknya di dalam liang vagina istriku.
Oooooohhhhh heeehh heeeh . kulihat jari-jari tangan kiri Mbah Kotim membuka lebar bibir vagina istriku dan jari telunjuk, jari tengah dan jari
manis sebelah kanan Mbah Kotim sudah masuk ke dalam linag vagina istriku.
Oooohhhh ennaaaaaakkkkeekk, mbaaaahhhh..heehhhh ooooohh gilaaaaaa oooooohh muuteeerr muteeer maaaass..oooooh ..enaaaaaaaaaaak .
 istrikupun berkelejot jari-jari Mbah Kotim semakin gila diputar putar di dalam liang vagina istriku dan mengeluarkan jari-jarinya dalam keadaan ditekuk ke atas menggaruk ngaruk dimasukkan kemudian ditekan, tangan Mbah Kotim bergoyang cepat ketika jarinya menggobok obok di dalam liang vagina istriku. Desahan dan erangan istriku terdengar bergantian.
Oooooohh itiiiiiiiilkuuuuuu.
 kulihat selain jari-jari Mbah Kotim yang keriput itu menggobok-ngobok liang vagina istriku, jempolnya yang besar itu menggosok-ngosok kelentit istriku yang membuat istriku tak tahan dan
Oooooooohhhhh maaaaaaass,,,,,,,, mbaaaahhh akuuuuuu keluaaaaarr..
 istriku mengejsng hebat hingga pantatnya ditekan pada tangan kanan Mbah Kotim yang jari-jarinya di dalam liang vagina istriku dan kedua tangan istriku dengan kuat menarik tangan kanan keriput itu ke selangkangannya saat orgasme dan kedua kakinya pun terjatuh dari tahanan kedua kaki Mbah Kotim yang membuat pantatnya semakin dekat dengan selngkangan Mbah Kotim yang terlihat kemaluannya menonjol di balik celana komprang hitamnya.

Tubuh istrikupun mandi keringat dan juga Mbah Kotim pun terengah engah keringatnya mengucur di dahinya yang keriput.

Enak, Jeng Yati?
 tanya Mbah Kotim
Iya, mbah, kata istriku diantara nafasnya yang t
erengah engah. Mas, aku suka ini, kata istriku padaku sambil mengecup pipiku.
Haus, mbah?tanya istriku sambil melepas dua kancing blazernya dan tangan kanannya membuka blazernya dan tangan kirinya menyusup ke dalam blazernya dan mengeluarkan p
ayudara kanannya .

Ehhh,
 istriku mendesah ketika ujung lidah Mbah Kotim menempel putting susunya yang besar kecoklatan itu dan seer seeer keluarlah air susu istriku.
Mbaaah .., clup dengan lahap mulut ompong Mbah Kotim mencaplok pay
udara kanan istriku.
Sreep .. sreeep. sreeep.,
 terdengar mulut ompong Mbah Kotim menyedot nyedot payudara dan air susu istriku.
Eeeeehhhh geliiiiii mbaaah enaaaaak
Kulihat tangan kirinya meremas payudara kanan istriku ya
ng sedang disedotnya sedangkan tangan kanan Mbah Kotim menyusup blazer istriku untuk meremas-remas payudara kiri istriku.

Hhheeehj enaaaaaak, mbaaaahh geliiiiii kena gusiiii heeeh

Ooooooh ..saaakiiiit eeeehhhhh
Rupanya jari-jari tangan kanan Mbah Kotim memelintir putting susu payudara kiri istriku.

Istrikupun semakin melorot hingga selangkangannya bergesekan dengan selangkangan istriku dan oooooh mbaaah empiiiiikuuuuuuu geliiiiiiiiiii.

Kini Mbah Kotim membuka kancing blazer kuning istriku dan menyingkap bagian kiri dan langsung mencaplok payudara kiri istriku dan kembali sreeep . sreeep.. bunyi sedotan Mbah Kotim dan keluarnya air susu istriku.

Saaakiiiiiiiit
 mbaaaaaaaahh .heeh . heeeh jangan terlalu keraaaaasss rintih istriku.
Tangan kanannya memeluk pinggang istriku dan gosokan kontol Mbah Kotim yang masih terbungkus celana hitam komprangnya membuat istriku menggelinjang tak karuan.

Air susumu sedap, Jeng Yati katanya setelah Mbah Kotim menghabiskan air susu istriku.
Jeng tadi Cuma minum pejuhnya pak Carik, ya? tanyanya pada istriku

Akuu digitik, mbaah  aku dikentot pak Carik, jawab istriku.

Tiba-tiba hujan
turun dengan derasnya pagi itu.

Mbah Kotim tiba-tiba melepas pelukannya dari pinggul istriku. Duduk bersandar ke suamimu, Jeng Yati. Aku akan mengobati kamu.
 katanya sambil turun dari kasur.

Kini istriku tampak tak lunglai lagi dan istriku membe
tulkan rok span elastis hitamnya yang tersingkap ke perut ke posisinya.
Dingin mas,
 bisiknya sambil menutup kancing blazernya. Mungkin saat itu pikiranku dan istriku sama yaitu pengobatan ala Mbah Kotim sudah selesai

Tapi  kulihat Kontol Mba
h Kotim rupanya sudah ngaceng terlihat dari balik celana komprangnya. Dia menuju pojok kamar dan kulihat banyak keris di sana.

Mbah Kotim mengambil sebuah keris yang bentuk sarungnya agak aneh seperti kontol yang lebih besar dari kontolku dan sarung atasnya bukan melingkar sperti lazimnya tapi berbentuk seperti trisula. Terdapat tiga guratan menonjol dipermukaannya dan diujungnya lazimnya kontol mempunyai lubang tapi mempunyai bibir, akupun menduga kalau keris kontol itu akan dimasukkan di liang vagina istriku.

Begitu duduk di sebelah istriku,  Ini namanya si Mbah Gandul sangat mujarab menghilangkan pengaruh pelet syahwat. Sampeyan mau disembuhkan, Jeng Yati?
.
Mau Mbah Kotim,jawab istriku cepat.
kenapa, Jeng?
Pak Carik orangnya ka
sar dan menjijikan, mbah,
Waaah, jeng suka orang yang lembut, ya? Tapi ada syaratnya, kata Mbah Kotim
Apa, mbah? tanya istriku
Suamimu, katanya. Memangnya kenapa mbah? Tanyaku. Pikirku Ah.. paling dimasukkan ke liang vagina is
triku kemudian istriku orgasme maka selesai.
Seperti tadi mas. Satu kali mas setuju maka Mas harus ikhlas,  katanya menerangkan
Ya, jawabku mantap semantap hatiku. Biar usai semuanya, masak istriku dianggap pelacur oleh orang-orang gila
ini, pikirku.

Mas benar-benar . kata Mbah Kotim belum selesai ku potong , Mantap Mbah Kotim, biar istriku tak diperlakukan seperti tadi.

Sebenarnya saya akan terangkan, tapi ikrar mas sudah terjadi dan Mbah Gandul sudah mendengar
semuanya, mbah Gandul akan menggitik menyetubuhi istri mas semaunya setiap malam jum™at  kata Mbah Kotim.
Lhooo.. aku ternganga dan secara tiba-tiba keris mbah Gandul seperti terlempar dan jatuh di betis kanan istriku dan aku begitu merasa j
ijik ketika kulihat tiba-tiba keris mbah Gandul yang tadinya kayu kaku berubah menjadi seperti ulat dan mulai merayap ke lutut istriku.

Istriku menjerit Mas maaas
 dengan reflekku aku menarik tubuh istriku yang tiba-tiba lemah, entah karena jijik atau karena pengaruh mbah Gandul yang terus merayap dari lutut kanan istriku ke paha istriku.

Maaaas  buang mas, buang, aku jijik
 teriak istriku ketakutan dan jijik. Akupun dengan reflekku berusaha mencapai mbah Gandul untuk mengibaskan dari paha kanan istriku. Karena gerakan cepatku seolah aku menghindar dari istriku sehingga tubuh lemas istriku yang bersandar kepadaku langsung tertelentang kepala istriku diatas tumpukan bantal yang tadinya untukku bersandar di tempat tidur dan kedua kakinya sedikit terbuka.
Mbah Gandul yang kini mempunyai ekor seperti trisula itu terus merayap ke paha istriku dan begitu kupegang untuk kubuang.
Aaaaaaaaaaaaa ..,
 aku menjerit sekuatnya dan bersamaan dengan itu gelegar halilintar yang memekakkan telinga, kurasakan tanganku seperti tersetrum aliran listrik ribuan volt.
Akupun tersungkur dan kepalaku membentur lutut kanan istriku sehingga kaki istriku semakin terbuka.
Aku merasa begitu lemas dengan sengatan itu dan aku tak kuasa bergerak sedangkan mbah Gantul menolehkan kepalanya padaku dan aku hanya bisa melotot karena lubang berbibir itu membuka menutup seperti mulut ikan bernafas, tubuhnya berlendir dan ekor trisulanya bergetar cepat hingga menimbulkan bunyi teeeeeeerrrrrrrr
.
Mbah G
andul merayap lagi menyusup ke rok elastis istriku yang tersingkap.
Maaasss .. maas ..maas  aku jijiiiik ..
 Kepala istriku yang posisinya lebih tinggi karena bersandar bantal hanya bergoyang lemah, kedua matanya tertuju ke mbah Gandul, kedua tangannya hanya mencengkeram sprei tempat tidur, karena desakan tubuh mbah Gandul terus merayap di paha atas istriku menuju selangkangan istriku sedikit demi sedikit kedua kaki istrikupun mulai terkangkang lebar sedangkan Rok istrikupun tersingkap karena terikut oleh ekor trisula mbah Gandul dan akhirnya kepalakupun diantara kedua kaki isteriku yang semakin terkangkang dan tepat menghadap selangkangan istriku yang mulai mendesis desis Eeeehhhh eeeeeehhhh kedua tangan istriku meremas sprei .Kedua matanya tetap tertuju ke mbah Gandul yang semakin dekat dengan pangkal paha istriku yang ditumbuhi jembut lebat.
Begitu kepala mbah Gandul dihadapan bibir vagina istriku menoleh kepadaku dan dari lubang berbibirnya kulihat keluar uap dan dihembuskan ke pangkal paha istriku.
Heeeeaaaaaahhhhhh .. heeehhhaaaaaahh .
 istriku mendesis hebat. Tubuh istriku berguncang dan kulihat dengan jelas itil istrikupun tampak menonjol diatas bibir vaginanya yang terbuka dan basah.
Ooo
ohhhh . rasanyaaaaa koooook beginiiiiiiiiiii wwwuuuuuuuuuhhhhhh , kedua mata istriku merem melek dan kakinya terkangkang lebar, kedua tangannya meremas kuat sprei dan
 Aaaaaaaaaa ..wwwwuuuuuuuuhhh . mmmmmpppppfffffff, k
edua bibir mungilnya terkatup ketika lubang berbibir itu mencaplok itilnya.
Tubuh istriku tersentak-sentak oleh lumatan, sedotan lubang kontol berbibir mbah Gandul. Gilaaaaaa.
wwwwwuuuuuuhhhhhhh enaaaaaaaaaaakooooooohh.oh  oh  ohhh mmmmpppfakuuuuoooh ooh oh keluaaaaaaaaaaaaaarrr mmmppfffff


Mbah Gandul melepas lumatannya dari itil istriku dan lendir kenikmatan istriku keluar dari liang vagina istriku dan dengan serta merta mulut berbibir mbah Gandul langsung m
enghirup cairan istriku dan menyedot cairan di bibir vagina istriku yang mengganga lebar itu.
Istriku mengelinjang pada setiap sedotan lubang berbibir di bibir vagina istriku hingga kepala itu mendekati liang vagina istriku yang terbuka itu dan blees
 masuklah mbah Gandul di liang vagina istriku yang basah diserati desahan berat istriku  hhheeekkkk ..
Kulihat mbah Gandul terus menerobos masuk ke laing vagina istriku yang menggoyangkan pantat bahenolnya sambil mendesis desis Oooohhh sss zz
zzzz zzz enaaaaaaaakkk zzzzz uuuuuhhhh. geliiiiii . uuuuhhh ngeeeeeboorrrrr ooohhhh dddiiiiiindddiiiiiing torrooooookkkuuuuuu oooohhhh dibeeeseeeeeetttt beseeeeettt oooohh oh.. ohhh .oh  zzzzz ..mmmphfff akkkuuu oh .. oh oh oh aaaaaaaaaaaaaaaakkkkuuuuuuuuu ..keluaaaaaaaaaaaaaarrrr..mmmppffffhhhzzzz .

Tubuh istriku bergunjang hebat pada orgasme kedua dengan mbah Gandul,sedangkan mbah Gandul masih masuk separuh di liang vagina istriku.

oooohhh
 geliiiiiiii oooohh enaaaaakk mmmmpfff zzzzzz.. istriku mengerang lagi ketika mbah Gandul bergerak semakin masuk dan rupanya sedikit sulit karena mbah Gandul sekarang sebesar kaleng Coca Cola dan kedua ekornya sambil bertumpu di kedua paha mulus istriku terus menekan masuk tubuh mbah Gandul ke dalam liang vagina istriku.

Begitu semua masuk ooh  oh meliuuuukk didalam torok kuuuuu .. ooh oh akkuuuuuu ooohhh zzzz keluaaaaaaaaaaar :

Oooohh jangaaaaaaan dubuuuurkuuuuuuuu jangaaaaaaan anuuuuuuussssskuuuuuuuu zzzzz
 kulihat ekor bawah mbah Gandul yang lebih panjang dan sebesar lampu TL berusaha masuk anus istriku dan istrikupun tersentak dan menggangkat pantatnya disertai jeritan menyayat ketika ekor bawah mbah Gandul menerobos masuk lubang anus istriku Ampuuuuuuuuuuuuuuunn ..heeh anuusskuuuuu . saaaakiiiiiiit Begitu menurunkan pantat bahenolnya Istriku menatap tajam padaku
Maaaas aku disodomiiiiiiiaaaaahhhhhh ..istriku menjerit lagi ketik
a ekor bawah mbah Gandul amblas masuk seluruhnya ke dalam anus istriku.
Kemudian istriku terdiam dan tiba-tiba aku mempunyai kekuatan kembali, tanganku menopang tubuhku dan aku mendekati istriku yang pingsan dalam posisi terkangkang lebar. Kulihat liang vagina istriku disumpal tubuh mbah Gandul, sedangkan lubang anusnya disumbat ekor bawah mbah Gandul.

Kuangkat kepala istriku, kuelus dahinya yang basah oleh keringat.

Sepi dikamar itu, aku tak tahu kemana Mbah Kotim. Ketika tanganku mendekati dan akan memegang mbah Gandul, tiba-tiba mbah Gandul bereaksi eehh
 rintih istriku di dalam pingsannya.

Mbah Gandul tetap diam, ketika kubetulkan letak kaki istriku.

Maass .; istriku sadar dan menangis. Kupeluk mesra istriku. Ssssst  ku
berusaha menenangkan istriku agar mbah Gandul yang menyumpal liang vagina istriku dan ekor bawahnya yang menjejali anus istriku tidak berulah.
Aku kok jadi begini to, mas,
 istriku terisak. Ssssstttt .. sambil kubelai rambutnya.
Tubuhku
dinikmati banyak orang, mas. Aku pelacur, mas. Aku lonte,maaasss isaknya semakin keras.
Jangan berkata begitu, dik,kataku. Mas nggak percaya aku sekarang ini lonte, pelacur, katanya sambil semakin terisak. Aku tetap suamimu, kan? katJeng Yatiang membuatnya menangis keras.
Sudah, sudah, ayo ke kamar kita, kataku
Eeh, istriku mendesah ketika akan beranjak dari tempat tidur. Deangan pelan istriku menurukan kakinya yang masih bersepatu ke lantai.
Kuberdirikan dan ot
omatis posisi kakinya terbuka,begitu melangkah, kakinya tidak bisa menutup dengan kupapah, istriku berjalan terkangkang seperti pengantin sunat. Karena posisi berjalannya, entah mengapa kontolkupun langsung ngaceng dan istrikupun mengetahuinya.
Maafkan, mas,
 kataku. Eeeh  aku memang lonte, mas, katanya.
Jangan berkata begitu, dik,mendadak kontolku lemas kembali dan kubuka pintu kamar praktek Mbah Kotim.
Kontolnya kok lemas, mas, nanti aku digitik dikentot laki-laki lagi,lho kat
anya tersenyum.
Kalau kau suka,dik,
kataku membalas. Mas gak marah? tanyanya.
Sudah kukatakan, tadi malam, kan?™ Kataku meyakinkan kubuka pintu kamar kami mnginap
yah, nanti tak ceritakan, katanya ketika kududukan istriku ditepi ra
njang
Maaaaasheh .tidurkan aku, mas.
pinta istriku. Se telah kulepas sepatu hak tingginya kutidurkan istriku. Peluk aku, mas . mbah Gandul mulai beeer eeehhh hhhoooohh peluuuk akuuumaaaaaassss 
Kupeluk istri
ku yang tidur tertelentang, tangan kanannya meraih ikat pinggangku, melepas kancing celanaku dan bersamaan tangannya memegang kontolku yang sudah ngaceng oohh maaaas ennaaaaak dikentot sambiiill jhhhhhhsszz. disodomiiiiiiiii .. akuuu pingiiiiiiiinn dengaaaaan oraaaaang maaaassss. Kulihat pinggul istriku bergoyang hebat merasakan tusukan di liang vagina dan lubang duburnya.
Eeeeeehhhhhhwweeeeeeeenaaaaaaaakkk maaaaaaasss ..iiitiiiiiiiiiilkuuuuuuuu kudengar getaran di se
langkangan istriku dan istrikupun mengkangkangkan kakinya lebar, ku singkap rok istriku, kulihat dengan jelas ekor atas mbah Gandul yang bergetar itu menempel di kelentit istriku.
Maaaass.. ayoooo .. keluaaaar bareeeeng oh . itilku oh , anuussku ooooh toroooookuuuu wnaaaaak maaaaas .

Istriku mengocok kontolku semakin cepat dan maaaaaaas akuuuu keluaaaaaaaaaaar .bersamaan dengan orgasme istriku pejukupun muncrat di blazer istriku.
Aku dan istriku berpelukan kak
i kananku diatas perut istriku, karena takut mengenjet mbah Gandul yang badannya menyumpal liang vagina istriku dan ekor bawahnya yang menyumbat lubang anus istriku.

Eeeh  eeehh .
 desah istriku ketika tubuh dan ekor mbah Gandul keluar dari liang vagina dan lubang dubur istriku dan kini di kedua paha istriku jadilah keris mbah Gandul kembali.

Se telah mandi, kamipun berpamitan ke Mbah Kotim.
Jeng Yati ,
 kata Mbah Kotim.
sambil bersandar di dinding ruang keluarga, istrikupun meny
ingkap rok kloknya dan kulihat jembut lebat di selangkangan istriku, tanpa ba bi bu Mbah Kotim mendekat dan mengeluarkan kontolnya yang besar setengah kaku itu ke arah selangkangan istriku. istriku mengangkat kaki kirinya di kursi disebelahnya.
Maas .,
 istriku memanggilku. Aku mendekat.
Bukakan garasi untuk Mbah Kotim, dan seperti kerbau dicocok hidungnya sambil berjongkok kubuka lebar bibir vagina istriku dan Mbah Kotim menempelkan kepala kontolnya di liang vagina istriku dan mbaaaaah
.kontolmu besaaar ooohh enaaaaak empuuuuukk ngaaak keraaaaassdidepan mataku kulihat kontol besar Mbah Kotim menerobos masuk ke liang vagina istriku. Karena besarnya bibir vagina istriku terikut oleh desakan kontol Mbah Kotim yang melesak masuk.
Selanjutnya istrikupun melepas roknya sehingga aku diantara selangkangan Mbah Kotim dan istriku melihat pemandangan keluar masuknya kontol Mbah Kotim di liang vagina istriku. dan bibir vagina istriku pun ikut keluar masuk seirama dengan keluar masuknya kontol Mbah Kotim di liang vagina istriku.
Semakin lama semakin cepat, ku keluarkan kontolku yang ngaceng itu dan sambil melihat dan mendengar rintihan dan desahan istriku, akupun mengocok kontolku dengan tangan kiriku dan tangan kananku menjelajah ke itil istriku dan begitu teringat mbah Gandul, jari telujuk kanankupun kumasukkan ke lubang anus istriku dan aaaaahhh kulihat pinggul istriku menekan pangkal paha Mbah Kotim dan Mbah Kotim semakin cepat kocokan kontolnya didalam liang vagina istriku.
Beberapa saat kemudian
Jeng Yati, lonteku..

Mbah Kotiiiiiiiim .
Dan Mbah Kotim menussukkan kontol besarnya dalam dalam ke laing vagina istriku yang pantat bahenolnya menekan pangkal paha Mbah Kotim. akupun memuncratkan air maniku.

Permis
i ya, mbah, kami berpamitan
Ya, hati-hati. Mas torok istrimu enak, Katanya padaku sambil memijat bahuku
Hhh .. Oh ya. Mbah Kotim itu apa sih mbah, tanyaku
Kontol Timun, katanya

Dan kamipun berpamitan karena hanya pada acara perpis
ahan kami kembali ke desa itu dan sesampai di jalan raya.
Maaas..,
 kata istriku manja
Kenapa ? tanyaku
Istriku menyingkap rok nya
Pejuh Mbah Kotim, mas Katanya sambil memasukkan jarinya ke liang vaginanya dan mengulum jarinya yang
basah oleh peju Mbah Kotim.
Enak, mas
 katanya dan sepanjang jalan istriku menjilati dan mengulum jari tanganya setelah di masukkan ke liang vaginanya.

Aku kaget ketika tiba-tiba kaca spionku berubah posisi dan begitu kulihat tampak keris mbah G
andul berdiri di kursi belakang
Dik .
 kataku
Hmm . jawabnya.
Mbah Gandul ikut, kataku
Mana, mas
Di kursi belakang kataku

Istrikupun meraih dan memeluknya, Setiap malam Jum™at., katanya lirih.
Keesokan
harinya tak terjadi suatu yang berarti. Pada hari Senin akupun masih berpura-pura tidur sambil menutp kepalaku dengan bantal sehingga ketika istriku mulai merias diri untuk menyiapkan diri memberi kuliah tak melihatku mengintip..
Seperti biasa istriku menutup tubuhnya hanya melilitkan handuknya sambil merias diri di muka meja rias. Bibirnya kini dipoles gincu merah merekah dengan eyes shadow yang membuat kelopak matanya yang indah, alisnya yang lebat nan indah.

Begitu selesai merias diri, istriku menuju lemari pakaian dan memilih pakaian, ku lihat diambilnya stelan balzer dan rok span coklat, dan membuka lilitan handuknya dan tampak tubuh putih istriku dengan dua payudara yang lebih montok dengan dua putting coklatnya sebesar separuh penghapus steadler kecil dengan perutnya sedikit menonjol tak ramping seolah mengandung 3 bulan, tetapi pinggangnya tetap ramping dan pantatnya yang bahenol, paha mulus padat, dan betisnya yang ramping dengan tumit rampimg ke dalam, yang menurut pendapat orang berarti liang vaginanya seret tidak longgar dan cairan vaginanya tidak keluar terlalu banyak.

Aku terkesiap ketika istriku memakai blazernya tanpa memakai BH dan mengancingkan blazernya kemudian memakai rok stelannya tanpa memakai celana dalam dan mengambil sepatu coklatnya yang berhak tinggi, biasanya istriku memakai untuk pesta saja.

Mas aku berangkat,
 katanya pelan sambil membangunkanku. Eh , aku pura-pura bangun dari tidur.
Cepat mandi nanti terlambat, katanya. Akupun bangun dan menuju kamar m
adi se telah menyambar handuk. Terus terang aku terasngsang melihat pemandangan tadi sehingga kontolku bereaksi.
Ku mempercepat mandiku dan berjalan menuju kamarku yang saat itu sedikit terbuka dan akupun mengurungkan niatku masuk tatkala kudengar desisan istriku ,
 sszzzz  sszzzz ... Nafasnya berat dan dengan hati-hati kuintip ke dalam kamar dan kulihat istriku menghadap cermin meja riasnya dengan kedua tangannya bertumpu di pinggir meja rias.
Kulihat pantat bahenol istriku menungging dan k
akinya melebar dan hatikupun berdegup kencang tatkala ku lihat di betis kanannya Mbaaaah .., desis istriku dan kakinya semakin melebar ketika mbah Gandul merayap di lutut kanan istriku dan mulai menyusup di rok istriku menuju paha mulus padatnya.
Oooooh ..,
 desah istriku semakin keras ketika mbah Gandul semakin menyusup rok dimana terlihat ekor atas mbha Gandul seperti ekor hiu itu menyangkut rok span coklat elastis bagian belakang.
Mbah Gandul semakin keatas dan merayap di paha
bagian dalam kaki kanan istriku yang semakin terkangkang karena desakan mbah Gandul pada paha mulus istriku dan rok span bagian belakang semakin tersingkap ke atas sehingga semakin tampak paha mulus padatnya.
Erangan istriku semakin keras aaaah aaaahhh . zzzzz..zzzzz. mmmmmmppff zzzzz..
 pantat bahenolnya semakin menungging, kedua kakinya terbuka lebar, punggungnya semakin sejajar dengan kepalanya wajahnya berhadapan dengan cermin meja rias di depannya, kedua sikunya tertekung, sedangkan kedua tangannya menggengam keras tepi meja rias.

Rok istriku semakin tersingkap ke atas dan Pantat bahenol istriku mulai tampak dan bergoyang ke kiri dan ke kanan, berputar, dan terangkat menungging nungging yang membuat kontolku muulai ngaceng.

Kepala Mbah Gandul yang mempunyai lubang berbibir rupanya sudah menggosok-ngosok bibir vagina istriku sehingga tubuh istriku yang berkejot menerima usapan itu. Pantatnya semakin keras bergoyang dan dari bibir merahnya meluncur kata-kata mesum Mbaaaah .. empiikku enaak, mbaah, elusanmu mbaah, eeh bikin aku gateel enaaak mbaaaah. mbah Gandul .. oooh . mbah Gandul empiiiik  kuuu enaaak ..

Suara kecepak lendir istriku semakin jelas cpak .. cpak .. plek .. plek dan pantat baheno
lnya bergetar dan bergoyang menungging nungging.

Heqq ooh.itiiiiiil kuuuuu aaaeehh..aaah.. aaah
 dan pantat bahenol istriku tersentak-sentak kedua tangan istriku semakin kuat memegang pinggiran meja riasnyaMbaaaaahhhhhheehhhhhGanaanduuuuul , oo heeqq aaahh kkk kuuuuuu.keluaaaaarr haaaeehhhheeeeqqq. Pantat bahenol istriku yang tersingkap itupun tersentak-sentak maju mundur kedua kakinya berjinjit tegang tatkala orgasme pertamanya berlangsung.

Belum lagi sentakan maju m
undur pantat istriku memudar Aaaaaaaaaah..Mbaaaaahhhhh heeh heehh aaiiiyyyyhhhhh heh heh heeh hehh eeeee zzzz mmmmmppff eennnnn aaaaah ssssttttt heq heq iiiiiihh
Kedua kaki istriku terkangakang lebar kedua tangan istriku memegang selangkangann
ya hingga rok bagian depannya tersingkap sampai pangkal pahanya yang ditumbuhi bulu-bulu lebat, kedua matanya terpejam erat dan pangkal pahanya terangkat tinggi. Karena istriku berdiri maka jelas terlihat dari balik cermin Mbah Gandul mulai menembus liang vagina istriku, karena tubuh mbah Gandul sebesar kaleng Baygon maka tampak jelas bibir vaginanya yang basah itu menggelembung.
Mbaaaaaaaaaahhh hhhh hhhhehh hheeh hee heeh biibbiiirrrrrmuuuu ..mbaaaaaah oooohhh Gggg jjiiiiii spooooootkuuuuuu oooooohohhhhhh akuuuuuuu.. keluaaaaaaar, mbaaahh hheheeh

Pantat bahenol istrikupun tersentak sentak menikmati orgasmenya yang ke dua.

Akupun berjingkat menjauhi kamar dan ku bersiul dan masuk kamar. Kulihat istriku duduk di kursi rias dan aku
tahu istriku berpura=pura seperti tak terjadi apa-apa, istriku bersandiwara sedang memoles bibirnya.
mandinya kok lama, mas?
 tanyanya. Akupun bersandiwara kalau perutku mules.

Se telah berpakaian rapi aku mengajak istriku untuk berangkat, begitu
aku menutup pagar rumah dan istriku menungguku di pintu depan mobil kulihat roknya bagian belakang terlihat ada spot basah tepat di selangkangannya. Aku biarkan.

Minggu ke dua aku dan istriku berangkat ke desa tempat PKN karena mendengar khabar Mbah Kotim meninggal karena sakit.
Pagi itu istriku memekai blouse bermotif bunga dengan dasar hitam dan rok panjang hitam elastis tetapi mempunyai belahan di belakang sampai diatas lututnya. Selama istriku tidak melangkahkan kakinya lebar maka hanya betisnya saja yang tampak.
Pagi itu kuintip istriku berani memakai BH dan celana dalam, dan kudengar dia bergumam,
 Aha.. aku nggak gatal lagi walau aku pakai BH dan celana dalam. Rupanya jampi-jampi Mbah Kotim sudah pudar, akupun senang. Tapi aku berpura-pura tidak tahu dan tampak garis celana dalamnya terukir di rok panjang ketatnya

Sesampai di sana dan sesudah melayat aku mampir ke penjual rokok. dia bercerita kalau malam sebelum Mbah Kotim meninggal, waktu itu dia ronda malam melihat sinar sambung menyambung ke luar dari rumah Mbah Kotim dan Pak Carik bergantian.
Saya ngeri, mas,
 katanya.

Aku dan istrikupun berpamitan ke Pak Kades dan entah mengapa berpamitan kami terpisah, karena pertamanya aku dan istriku bersama-sama ke kantor Pak Carik dan
keluar bersama. Kami berpamitan karena kami tidak dapat menghadiri penutupan PKN.

Saat berbicara dengan pak Kades aku tidak bisa memotong pembicraannya. Kira-kira satu jam baru tersadar ketika istriku tak kujumpai. Aku menunggu di dalam mobil yang kuparkir di pelataran yang sudah sepi. Dan benar, istriku berjalan tertatih-tatih keluar dari ruangan belakang pendopo dimana kantor Pak Carik berada dari kaca spion mobil. Istriku berjalan pelan dan sedikit terkangkang, di dalam jalannya istriku menggigit bibirnya
Aku berpura-pura tertidur ketika istriku membuka pintu.
Mas, bangun mas,
 katanya lembut dan kulihat istriku menggigit bibirnya ketika masuk ke dalam mobil.
Beberapa meter keluar pendopo, istriku berkata,Aku kok ngantuk ya, mas katanya.
Yah tidur saja,dik,kataku. Istrikupun menarik pelatuk untuk merubah dudukan kursi dan istrikupun tertidur.
Karena masih di jalan desa mobil berjalan pelan, maka kuperhatikan istriku dan aku terkesiap ketika tampak jelas kedua putting susunya mencuat
dari balik blouse hitamnya dan aku langsung memperhatikan selangkangannya yang remang-remang terdapat spot persis di tengah pangkal pahanya sedangkan garis celana dalamnya tak tampak lagi.

Di dalam perjalanan, sekali istriku menggigau pelan hampir tak terdengar olehku,
 Suuudaaaahhh ampuuuuuun sssaaaakiiiiit .paaaaaakkk heeh heee..Tangannya memegang kencang pinggiran kursi mobil.

Sesampai di rumah hampir malam dan aku tak berkata apa-apa. Istriku langsung ke kamar untuk mengambil daster ka
os yang mempunyai kancing di depan dan celana dalamnya sebelum mandi Begitu pintu kamar mandi di tutup, akupun mengintip istriku di kamar mandi dan ketika blousenya dibuka memang benar istriku tak memakai BH, begitu pula ketika istriku memelorotkan rok panjangnya tak ada lagi celana dalam yang menempel di selangkangannya. begitu istriku menghadap pintu diantara jembutnya yang lebat tampak bibir vagina istriku membengkak di kedua pahanya selain memar berwarna biru, tampak pula bekas gigitan dan sundutan rokok. Kedua payudara montoknya terdapat galur biru dan memerah di banyak tempak diseluruh payudara montoknya bekas hisapan.

Ketika makan malam, tampak istriku tak memakai BH dan setelah selesai aku dan sistriku ke kamar tdur.
Istriku malam itu bersolek, entah kenapa, tak biasa istriku bersolek malam hari.
Ketika aku dan istriku di tempat tidur
Dik, sekarang malam Jum™at, lho,
 kataku
Tadi tak cari sudah nggak ada, kok mas, katanya
Wah, kalau gitu nggak ada kewajiban, dong, kataku untu
k memulai.
mas Nggak marah, kan tanyanya. Aku hanya diam. Aku capai, mas,perjalanan tadi melelahkan buatku,
 katanya menambahkan.
yaah, ya tidur saja, kalau gitu, Malam itu aku tak dapat tidur walaupun hawa dengin karena hujan deras.
Sekit
ar pk 12 malam, istriku yang tadinya menghadapku kini merubah posisi tertelentang, kakinya tetap lurus walaupun kini tak lagi berselimut. Kudengar kilat menyambar dan pet aliran listrik padam secara otomatis lampu darurat neon 5 watt langsung menyala. Ketika mataku berakomodasi di keremangan, kulihat bayangan berkelebat dari arah pintu kamar ke tempat tidur bagian bawah tepat di bawah istriku yang tidur di sebelah kiriku. Dan kurasa beban berat menindih tubuhku, mulutku terkunci dan kemudian tangan bayangan itu memegang pergelangan kaki istriku. Karena posisi lampu darurat yang tepat mengnai tubuh bagian bawah istriku makad ari cermin meja rias istriku terlihat bayangan itu jongkok.
Istrikupun terbangun.
Mas.. mas..bangun mas. Ada yang memegangi pergelangan kakiku, mas. Mas .. jangan tidur mas bangun, mas,
 kata istriku.
Aku menjadi binggung, karena aku dalam keadaan terjaga, kedua mataku terbuka, Cuma aku tak dapat bergerak. Kedua tangan Istriku memegang tangan kiriku dan bayangan itu mendor
ong kedua pergelangan kaki istriku sehingga kedua kaki istriku dalam posisi lutut tertekuk.
Maaasss  banguuuun maas .oooohhh ,
desah istriku dan dari cermin kulihat tangan bayangan itu mengelus kedua betis istriku sambil terus mendorong kedua kaki istriku sehingga dari kaca kulihat celana dalam hijau muda istriku.
Istrikupun memegang tangan kiriku kuat-kuat ketika tangan kanan bayangan itu mencolek-colek pangkal paha istriku yang masih memakai celana dalam, sedang tangan kirinya di lutut kanan istriku dan mulai menggeser ke kanan dan sedikit demi sedikit kaki kanan istriku terkangkang dan ooh..
tangan kanan bayangan itu menyibak celana dalam istriku dan heeh . heeeeh  maaaas banguun . ada yang menggangguku .mas.. kata istriku menghiba.

Lho, apa istriku tidak tampak bayangan itu? pikirku dan secara tiba-tiba aku tersentak dan menoleh istrikuAda apa,dik?kataku, aku tak mengerti aku bertanya seperti itu walaupun aku tampak jelas tangan bayangan itu me
nggosok-ngosok selangkangkan istriku yang celana dalamnya tersingkap ke kanan.
Entaah, maaaas ooohhh .diii ooh  selangkanganku oooh ..celana dalaamkuuu disingkaapmaaaaas

Lihaaaat maaass ooooohh empiiiiik kuuuu maaasss di oooohh.li
haaaaat maaaaasss . desis istriku dan akupun duduk.
Lihat apanya,dik? Tanyaku.
Nggaaaaak taahuuuu, maaaaass . adaaaa yang nggosok empiiiiiik kuuuuu, lenguh istriku dan secara otomatis kedua kaki istriku terkangkang lebar

Bayangan itu merayap ke tempat tidur dan kepalanya diantara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar.
Maaaaassssssoooohhh ..itiiiiiiiil kuuuuuu,
 istriku merintih dan tangan kanan bayangan itu kulihat menggosok itil istriku dan tangan kiri bayangan iru menggsok bibir vagina istriku sehingga istriku mengangkat pinggulnya dan suara kecepak cairan istriku terdengar.
Maaaas.kaaalaaaauu begiiiiiniiii aku taak taaahaaaaann ooohh .
rintih istriku semakin keras pinggulnya naik turun tak beraturan menerima serangan kedua tangan bayangan itu dan kedua tangan istriku meremas dan menarik sprei.
Maaas .. oooohhh . maaaassaaaaaakkuuuuuukeluaaaaaaaaar,
Tangan kiri istriku meraihtangan ku dan pinggulnya terangkat tinggi ketika istriku orgasme.
Beberapa saat kemudian oooooh..torokkuuuu dimasukiiii jariiiii maaas ..,
tubuh istriku bergetar ooohhh duaaaa maasss.ooohhhhh tigaaaaa jariiii masukk toroooook kuuuu maaaaaasss.kulihat bayangan itu duduk bersila jari-jari tangannya mengobok obok liang vagina istriku danmaaaas pantaaaatku diangkkaaat.., rintih istriku dan pantat bahenol istrikupun dipangku bayangan itu Maaaas toroookkuuu digaruuuk garuuuuukkk eeehh.ennaaaaaak maaaaassjiiii spooootkuuuuu oooohmaassakuuuuuu keluaarrr.., rintih istriku mencapai orgasme kedua malam itu. Tubuhnya mengejang dan kiringat membanjir.
Belum lagi nafas istriku redamaaasss itiiiilllkuuuuu digosoook lagiiiii toro
ookkuuuu digaruuuuuk lagiiiii, maaaas.,
Maaaas ..akkuuuuu keluaaaarrrrr..orgasme istriku yang ketiga malam.
Rupanya bayangan itu sudah bernafsu, kakinya diluruskan ditariknya paha istriku hingga selangkangan istriku tepatdengan selan
gkangan bayangan itu.
masakuuuu ooohakkuuuu digitiiiik maaaas..kontoollnya besaaarmaaas.,
sedikit demi sedikit pinggul istriku melorot ke bawah hingga akhirnya antara pangkal paha bayangan itu menempel pangkal paha istriku.
Dan
kulihat bayangan itu menggoyang pinggulnya dan memaju mundurkan hingga istriku orgasme entah yang ke berapa.
Bayangan itu kadang datang menyetubuhi istriku, baik ada aku atau tidak ada. Istriku tetap tak pernah melihat bayangan itu dia hanya merasakan dan terakhir kali menggangu istriku ketika istriku menjaga ujian tengah semester dan saat ujian itu pada jam terakhir sampai pukul 8 malam dan hanya ada kelas itu.
Istriku mau menjaga ujian itu karena dikira hari itu aku tidak dinas luar,tapi saat itu aku harus ke luar kota selama 2 hari.

Karena aku dapat mempercepat tugasku dalam satu hari maka aku pulang lebih awal.
Aku sedikit kaget ketika pagi hari pk. 8 pagi masih tertutup dan lampu masih menyala. Tak biasanya istriku kesiangan.

Aku sangat kaget melihat istriku tak ada di rumah, aku langsung ke kantor tanpa menendarai mobilku. Ada perasaaan tidak enak dalam hatiku.

Sekitar pukul 11 siang aku ijin ke atasanku kalau aku tak kembali ke kantor dan karena rumahku dapat di lihat dari kejauhan di pertokoan dan warung. maka aku mampir ke warung untuk ngopi dan benar sekitar pk. 11.30 ku lihat istriku baru pulang, kulihat jalannya agak sulit seperti pangkal pahanya kesakitan.
Setelah itu aku pulang, istriku kaget.

Kok, sudah pulang, mas,
 katanya. Kulihat blouse dan rok span merahnya banyak bercak-bercak dan aku tahu dari baunya adalah air mani pria dan dandanannya sedikit menor tidak seperti biasanya.

Aku pura-pura tak tahu dan saat itu aku berpikir mulai besok rumahku sedikit ku renovasi, istriku tak tahu maksudku, aku buat sebuah pintu rahasia yang bisa naik ke atap tanpa orang lain tahu dan ku buat kaca kecil untuk mengintip setiap sudut rumah.