Frans : Pengalaman pertama di-BJ oleh dua pramugari

Frans : Pengalaman pertama di-BJ oleh dua pramugari


Pembaca masi ingat hubunganku dengan tante Lin, seorang janda muda. Kali ini adalah pengalamanku ketika dioral oleh dua orang pramugari pada sebuah penerbangan, sewaktu dalam perjalanan bersama dengan tante Lin.

Ketika itu aku diajak oleh tante Lin jalan-jalan ke luar negeri, bersama dengan anak-anaknya. Perjalanan yang cukup lama, meskipun dengan pesawat. Rencananya hanya kedua anaknya yang akan berangkat, tapi tante Lin berubah pikiran dan ingin ikut berangkat, lalu tante Lin mengajakku berangkat juga bersamanya. Karena kami berdua terlambat membeli tiket pesawatnya, jadi aku duduk di kursi bagian paling belakang bersama dengan tante Lin, di bagian paling pojok dan hanya berdua, tidak ada orang lain yang sebaris maupun didepan kami. Karena perjalanan yang cukup jauh, jadi banyak penumpangnya yang beristirahat dengan tidur di pesawat tersebut.

Ketika pesawat telah lepas landas, tak berapa lama tante Lin mengangkat sandaran tangan yang berada diantara kami, setelah itu ia mulai memegangi pahaku, dengan tatapan memelas, tante Lin mulai meraba-raba dan akhirnya memasukkan tangannya kedalam celanaku. Untung saja kami menggunakan selimut untuk menutupi tubuh kami, karena suhu dingin di pesawat. Tangan tante Lin yang begitu cepat dan nakal, tidak sampai lima menit tangannya sudah berhasil membuat penisku berdiri tegak. Diremas-remas dan diurut-urut. Kami hanya bertatapan mata, tapi tangan tante Lin tetap didalam mengurut, meremas dan kadang menggenggam dengan kuat kepala penisku. Penisku terasa begitu hangat dikocoknya naik turun.
Aku tidak mau kalah, aku gunakan tanganku mengelus-elus pahanya, dan lalu aku masukkan tanganku kedalam celananya, menyusup melewati celana dalamnya, dan akhirnya sampai ketempat yang hangat juga, kumain-mainkan klitnya, kucubit kecil, dan kucuil-cuil ujung klitnya.
"aaa.......", desahannya kecil dan panjang sambil menutup kedua matanya.
Nafsu tanta Lin sudah tak tertahan lagi, tanpa melihat kiri-kanan dulu, langsung saja kepala tante Lin menyelinap kedalam selimutku, membuka celanaku dengan cepat, dipaksanya penisku keluar dari celana dalamku, lalu tante Lin mulai mengecup, menjilati dan memasukkannya kedalam mulutnya.
Aku tahu kalau nafsu tante Lin itu sangat besar, tapi baru kali ini aku merasa ia begitu cepat ingin aku menembakkan spermaku kedalam mulutnya. Diremas-remas ujung kepalaku dengan mulutnya, geli sekali rasanya, memaksaku untuk mempercepat mengeluarkan spermaku. Tapi aku juga tidak ingin lama-lama, takut ketahuan oleh orang-orang dan pramugari di pesawat itu. Sedangkan tanganku tetap memainkan klitnya.
Akhirnya tidak sampai sepuluh menit, tubuhku mulai mengejang-ngejang, dan tante Lin sudah mengerti apa artinya, ia pun mempercepat gerakan mulut dan tangannya. Dan.. crrttt.. crrttt.. aku menembakkan spermaku berkali-kali kedalam mulut tante Lin, dan seperti biasa tante Lin tidak suka meninggalkan setetes sperma pun. Dijilat dan ditelannya semua spermaku, tanpa meninggalkan "jejak" sperma sedikitpun.
Setelah ia puas, tante Lin mulai mengeluarkan kepalanya perlahan-lahan dari balik selimutku, lemas rasanya tubuhku. Setelah itu kutatap matanya, tampak terpancar kegembiraan dan kepuasaan. Kucium bibirnya sekali sebelum akhirnya ia tertidur.
Aku juga lelah, kubetulkan dulu celanaku sebelum aku mulai tidur.
Tapi sialnya, ternyata seorang pramugari mengamati apa yang aku dan tante Lin lakukan dari tadi. Pramugari itu menatapku dari jauh dengan tersenyum, lalu perlahan-lahan ia mulai mendekatiku.
"pacar kamu sudah tidur yah..", tanyanya.
"iya.", jawabku sambil melihat tante Lin yang sudah tertidur pulas.
"bisa ikut saya sebentar mas..", mintanya dengan lembut, tiba-tiba jantungku berdetak dengan kencang, aku merasa akan terjadi hal yang sangat buruk.
"oo.. iya mba..", jawabku dengan gugup, setelah melepas sabuk pengaman aku mulai mengikutinya ke belakang pesawat. Seketika itu juga rasa ngantukku menjadi hilang.

Aku dibawanya ke belakang, sebuah ruangan seperti tempat istrirahat kecil untuk para pramugari dengan dua buah pintu geser. Aku masuk kedalam, lalu pramugari itu, kulihat sekilas namanya Ranny, menutup pintu tersebut dan dukuncinya.
Tidak lama kemudian datang seorang pramugari dari pitun yang satunya, kulihat namanya Susan, lalu dikuncinya juga pintu itu.
"mas tau ga, tadi kami berdua liat apa yang mas lakuin sama pacar mas.", kata ranny, terkejut aku mendengarnya, ternyata ada dua orang yang melihat perbuatan kami.
"sebenernya ada larangan untuk gituan di dalam pesawat.", kata susan.
"tapi kalau mas mau bantu kami, kami juga mau bantu mas..", lanjutnya. Pertama aku tidak mengerti maksudnya. Tapi setelah susan mendekatiku dan membelai wajahku, akhirnya aku tahu maksud mereka berdua.
Belum sempat aku mengiyakan permintaannya, kedua tangan susan sudah memegangi kepalaku dan bibirnya mencium bibirku. Aku membalas ciumannya yang mengisyaratkan bahwa aku menerima permintaan mereka.
Mereka berdua tidaklah jelek, keduanya memiliki dada yang cukup besar meskipun tidak sebesar milik tante Lin, tapi mereka cuma berbeda sedikit. Bodi mereka yang begitu kurus dan langsing, membuat mereka terlihat merangsang.
Aku rasa ini yang menjadi penglaris sebuah penerbangan, pramugari yang cantik, merangsang, bodi bagus, dan bernafsu besar.

Ketika aku sedang berciuman dengan susan, tampak kulihat ranny mulai melepas pakaiannya perlahan-lahan. Ia menatapku dengan tatapan dan senyuman yang nakal dan merangsang, digigitnya bibir bawahnya, membuatnya terlihat semakin menggoda, dan nafsuku semakin memuncak.
Tangan susan sudah mulai menyelinap kedalam bajuku dan mulai meraba-raba dadaku, yang satunya lagi memegangi pingangku.
Kugunakan tanganku juga untuk menyelinap kedalam baju susan lalu memegang dan meraba punggungnya.
Kulihat ranny yang sudah telanjang bulan mendekatiku, lalu berdiri ke belakangku. Dipeluknya tubuhkau dari belakang, begitu erat pelukannya sehingga aku dapat merasakan dadanya begitu empuk dan besar, puting susunya yang sudah mengeras dapat aku rasakan di punggungku, tangannya juga mulai meraba perutku, lalu perlahan-lahan mulai menyelinat kedalam celanaku, di pegangnya penisku yang sudah berdiri tegak itu. Sedangkan tangannya yang satu lagi membuka kancing bajuku. Dibantu oleh susan, mereka akhinrya berhasil melepas kemejaku dan celana panjangku, serta celana dalamku.
Susan melepas mulutnya dan turun mencium dadaku, perutku, dan akhirnya dengan posisi jongkok didepanku dan kedua tangannya memegang pahaku,
tangan ranny yang memegangi penisku, mengarahkannya kedalam mulut susan. lalu ranny menarik kepalaku ke belakang dan menyambar mulutku, kami berciuman begitu nafsu. Kugunakan kedua tanganku memegangi kepala susan, mengikuti gerakan kepalanya yang maju mundur mengulumi penisku.

Betapa beruntungnya aku dapat menikmati kedua pramugari ini. sekalian saja aku puaskan nafsuku tadi yang dipaksa oleh tante Lin, Aku sudah tidak memikirkan orang lain yang berlalu-lalang di luar kamar itu.

"hmmppp.. hmmppp... hmmppp..", desahan susan ketika mengulum penisku.
Aku baru tahu ternyata nafsu susan juga sangat besar. Dipaksakannya penisku dengan mulutnya, dipencet-pencetnya kepala penisku, geli sekali. begitu memaksanya sampai tidak begitu lama akhirnya aku tidak mau menahannya lagi, dan kulepas saja. crrtt.. crrttt..
"aaaaahh....", desahku kecil dimulut ranny. Mendengar itu, ranny lalu melepas mulutku, langsung saja ia berpindah tempat dan mengambil posisi jongkok didepanku bersebelahan dengan susan.
Bersama-sama mereka melahap sisa spermaku. Kulihat bagaimana mereka berdua berciuman dengan mesra. Mata mereka menatapku dengan pandangan yang merangsang dan begitu nakal, sambil memainkan spermaku di dalam mulut mereka. Kulihat bagaimana susan dengan posisi kepala berada diatas kepala ranny, mereka saling berhadapan, lalu dengan perlahan susan membuka mulutnya, melepas spermaku sedikit demi sedikit kedalam mulut ranny. Sambil tertawa kecil, lalu mereka bergantian posisi, giliran ranny yang menumpahkan dari mulutnya kedalam mulut susan, spermaku terlihat sangat banyak karena sudah bercampur dengan air ludah mereka.
Pandangan mata mereka tidak pernah lepas sekalipun menatap mataku.
Ya ampun, ini suatu pemandangan yang sangat langka dan sangat menggairahkan, pikirku. Nafsuku kembali bangkit, dan perlahan-lahan entah bagaimana penisku mulai menegang lagi.
Akhirnya setelah mereka puas dan cukup lama bermain-main dengan spermaku, ditelannya semua sperma itu.
"aaaaa..... nikmatnyaa..", desahan susan.
"uda lama kita ga ginian ya san..", kata ranny sambil memancing nafsuku.
"pengen lagi ga?", rayuku, sekalian saja karena nafsuku sudah bangkit lagi dan penisku juga sudah tegang lagi.

Benar saja, tanpa banyak bicara lagi, dengan posisi berlutut, tangan susan langsung menyambar penisku. Digenggamnya dengan kuat lalu mengocok-ngocok naik-turun, lalu dimasukkan kedalam mulutnya, dimain-mainkanya penisku didalam mulutnya, lidahnya terasa bergerak-gerak dengan cepat di penisku.
"hmmppp... hmmmppp...", desahnya dengan kecil.
Sementara itu ranny tampak mengambil posisi lebih ke bawah, menyelipkan kepalanya diantara kedua pahaku, dan dengan tangannya ia meraih buah pelirku. Ditarik-tariknya, dimain-mainkan dan digenggam, lalu dimasukkan ke dalam mulutnya.

Ah, kenikmatan yang tiada tara, dua orang cewe cantik sedang bermain-main dengan penisku. Aku hanya dapat menutup mataku, sambil bersandar pada suatu tepian.
"aaahhh..... enak bangettt...", tanpa sadar kata-kata itu keluar dari mulutku.

Setelah cukup lama bermain-mainnya, akhirnya aku tidak mau menahan untuk lama-lama lagi. Tubuh ku sudah mengejang semua dan otot-ototku menegang semua, dan tampaknya mereka berdua sudah benar-benar mengerti.
Lalu susan langsung saja mengocok-ngocok dengan cepat penisku menggunakan mulutnya.
Dan ranny juga semakin sadis memainkan pelirku, ditarik-tarik, diemut-emut, disedot-sedot dan dengan sedikit kekuatan dikunyahnya buah pelirku.. Lalu..
crrttt.. crrrttt....
"uuaaaaa.... aaahh..", desahanku diikuti dengan keluarnya sperma dari penisku. Kepalaku menengadah keatas sambil menutup kedua mata, aku menikmati setiap muncratan spremaku. Enak sekali rasanya.
Spermaku muncrat di dalam mulut susan.

Seperti yang sebelumnya, mereka berciuman kembali, lalu bermain-main dengan spermaku, dioper-oper dari mulut ke mulut.
Sambil berciuman, tangan susan masih tetap mengurut-urut penisku yang sudah mulai loyo, dan ranny pun masih bermain-main dan menggenggam dengan kuat buah pelirku.

Badan kami berkeringatan meskipun kami berada di ruang ber-AC.
Kulihat betapa senang dan bernafsunya mereka dengan spermaku, sampai dimain-mainkan seperti itu. Benar-benar suatu pemandangan yang sangat langka. Setelah itu barulah mereka menelan spermaku.
Seperti orang yang masih tidak puas, mereka mengurut penisku dari bagian pangkal samapi keujung, memaksa keluar sisa-sisa sperma yang masi ada.
Dijilat semua batang penisku, dijilat sampai benar-benar basah, lalu ranny mengambil sebuah kain basah, dibersihkannya batang penisku dari ludah-ludah mereka.
Setelah itu kulihat mereka mulai merapihkan bajunya.
Kakiku sudah tidak kuat lagi untuk berdiri, lalu dengan sedikit tenaga aku juga meraih bajuku, dan mulai memakainya satu persatu.

"mas makasih banget yaa...", kata ranny sambil mengancing bajunya.
"tanang aja.. kita bisa jaga rahasia mas kok.. tapi mas juga jaga rahasia kita yaa..", disusul oleh susan.
"okeh deh mba..", jawabku.

Setelah semuanya beres, susan membukakan pintu.
"terima kasih ya.. jangan lupa pake sabuk pengamannya..", katanya seperti tidak terjadi apa-apa.
"iya sama-sama mba..", jawabku, lalu langsung kembali ke kursi.

Tubuhku begitu lelah, tapi tidak apa, karena kenikmatan yang aku dapat berlipat-lipat. Kulihat tante Lin masih tertidur. Kugenggam tangannya, lalu dengan perasaan yang puas aku tertidur, sampai kami mendarat di tujuan.