Novi, Gadis Manis

Novi, Gadis Manis


Namaku Putra Bayu, panggil aja aku bayu, aku punya teman cowok namanya Romli Sujono, dia emang orang kampung yang merantau ke kota, ingin melihat keindahan kota. kami berdua berteman lantaran sering ketemu chatting.

pada suatu saat aku dan dia berkenalan dengan seorang cewek yang namanya Novi, kami kenal waktu kami hendak pulang dari warnet, aku melihat dia bersama temannya sedang parkiran motor, Romli teman aku langsung menyapa "hai cewek" "hai juga" balas sang cewek yang tak lain adalah Novi, kami langsung kenalan dan menyebutkan nama masing-masing sejak itu persahabatan kami jadi akrab dan aku menawarkan untuk mengantar Novi hingga sampai kerumah Romli meminta no HP novi dan novi memberikannya, setelah itu kami beranjak pulang berdua

Sesampai di rumahku aku berpisah dengan Romli karena rumahnya lebih jauh dari rumahku, saat itu aku melihat jam tangan yang kupakai dan waktu menunjukan pukul 7.30 malam. aku duduk santai di teras depan rumahku. tanpa kusadari ternyata ada pesam SMS masuk ke hp ku dan mengatakan bahwa "Bayu tlg balik ke t4 aku skr, aku butuh bantuanmu" dan ternyata sms itu dari Novi. aku pun langsung menghidupkan motor dan menuju rumah Novi, setiba di sana aku melihat Novi lagi duduk di kursi halaman dan sepertinya menunggu sesuatu, biar lebih jelas akupun bertanya kepadanya "Lho kok kamu belom masuk, kan udah malam entar kamu sakit lho". Novi menjawab, aku lagi bingung Bagaimana masuk ke rumahku, Mama dan Papa lagi keluarkota, sedangkan Kunci yang kubawa tertinggal di Meja warnet. aku pun bingung.. dan berkata mungkinkah masih ada di sana atau sudah di ambil orang yang main setelah kamu... ??? hemmmm gumam Novi.

Ya udah sekarang gini aja, bagai mana kalok kita buka kunci rumahmu secara paksa, saranku untuk novi, "jangan" sahut novi, gini aja ? kamu manjat dari pagar dan masuk lewat jendela, kebetulan tadi aku keluar jendela kamarku gak aku kunci hanya aku rapatkan...

aku pun terpaksa manjat, padahal aku paling takut ketinggian apalagi kamar Novi ada di tingkat dua. setelah aku memastikan bisa naik dan masuk lewat jendela, aku kebingungan untuk keluar karena aku belum pernah masuk ke rumahnya, dengan perlahan aku masuk dan berhasil membuka pintu depan dari dalam rumah akhirnya Novi bisa masuk dan mengunci pintu.

Setelah dia membantingkan tas yang ia bawa ke kursi, Novipun duduk, aku bingung mau mengatakan apa dan akhirnya aku langsung pamitan untuk pulang.

"Ya oke deh, sekarang kamu istirahat, aku mau pulang dan istirahat juga"
"bentar" jawab Novi dengan segera
"hem.. ada apa emangnya" aku menjawab
"bentar aku mau minta tolong lagi, sebelum temanku datang nemani aku di sini kamu gak usah pulang dulu" pinta Novi

"Yah ok deh.. " aku menjawab dan aku berkata lagi "kalok kamu mau mandi silakan biarkan aja aku di sini"
"ok kamu tunggu yah" jawabnya
Novi bergegas ke kamarnya yang ada di atas, aku pun menunggu di bawah sambil melirik perabotan rumahnya yang lumayan mewah, sampai beberapa menit aku melihat dia menggenakan handuk yang di lilitkan di dada sampai ke lutut, aku melihat putih bersih dan mulus kulitnya... namun aku cepat membuang muka agar aku tak di kira mikir yang macam-macam.

"eh kamu mau minum apa?" tanya novi, sorry tadi aku lupa nanya kamu mau minum apa ? " sambung novi
"terserah jawabku" singkat
Novi langsung ke belakang mengambi 1 botol Fanta di tangan kiri dan 1 gelas yang beris es batu di tangan kanan. diapun melangkah mendekatiku, dan menyuguhkan untukku, sebelum sampai di meja ku minuman yang dibawanya, handuk yang di kenakan nya sangkut di pas bunga yang lumayan besar dan tinggi. dan secara tiba-tiba handuknya jatuh ke lantai, dia gak sempat untuk menarik handuknya menutupi tubuhnya karena kedua tangannya membawa sebotol fanta dan gelas yang berisi es batu, aku melihat mukanya merah karena malu dan dengan pelan dia berkata, "maaf aku gak sengaja" aku bingung mesti ngomong apa.. dan akhirnya aku berkata, sambil mengambilkan handuknya... " lupakan anggap aja gak ada yang terjadi" sambil memakaikan handuk di dadanya, san membiarkan Novi meletakan minuman yang dibawanya.

saat itu dia jadi serba salah, dan aku merasa jantungku deg-degan tak menentu. dia menarik tanganku dan membawa aku ke belakang.. "tolong bukakan pintu kamar mandiku" pinta Novi, aku pun mengikutinya... setelah aku membukakannya novi berkata lagi "maukah kamu menemaniku mandi bersama" aku bingung dan melongo seperti orang gak sadarkan diri, aku di tarik masuk ke kamar mandi yang lumayan besar, dan Novi melepaskan satu persatu pakaianku hingga aku benar-benar bugil.

Secepatkilat ingatanku sadar dan aku mengambil pakaian dan memakai celana, langsung bergegas keluar dari kamar mandi. aku tak melilhat raut wajahnya.

aku duduk di sofa dengan perasaan deg degan sambil menunggu dia selesai mandi. hampir 10 menit aku menunggu Novi baru keluar dari kamar mandi dan menggenakan handuk, Novi berjalan menuju tempat aku duduk, tanpa banyak bicara dia menarik tanganku dan membawa aku naik ke tangga untuk menuju kamarnya...

disana Novi langsung mengunci pintu dan mendorong aku ke ranjang yang lumayan empuk. aku terbaring dan Novi melepas handuk yang di kenakannya, akhirnya dia mencium bibirku dan aku membalasnya dengan lembut, sejak itu aku hilang kesadaran, aku seperti kemasukan roh halus sambil meraba-raba gunung kembarnya, aroma wangi tubuhnya membuat gairahku bangkit dan aku langsung membalikan posisi, sekarang aku berada di atas dan dia berada di bawah.

Dengan santai aku membuka handuk yang dikenakannya, aku mencium bibirnya dan melumatnya hingga turun ke gunung kembarnya, aku melihat gunung yang bersih, putih dan indah, aku melumat putingnya yang berwarna kecoklat-coklatan tanganku memegang payudaranya, dan yang satunya lagi menari di selangkangannya, Novi merintih bagaikan gemuruh ombak. sesaat dia mendorongku dan membuka baju yang kau kenakan, aku diam saat dia membuka baju yang aku kenakan, hingga celana ku ikut di lepas, sekarang hanya tinggal celana dalam yang ku kenakan.

Dia menciumi aku, aku tak mau kalah aku mencium dan bibirku turun dari atas ke bawah hingga berhenti di antara selangkangannya, aku mencium aroma yang wangi sehingga tanpa kesadaranku menjilati dan membelai daerah vagina novi aku mendengar desahan dan rintihan yang membuat gelora nafasku membara.

sesaat dia menarik rambutku dan mambalikan posisi, dia memegang penisku dan mengacungkan ke mulutnya, dan aku merasakan penisku terasa panas, dan akhirnya aku tak kuasa ingin memasukan penisku ke dalam liang vaginanya yang kemerah-merahan,

aku menyruhnya mengangkangi penisku dan dengan perlahan di sertai desahan dan rintihan dari Novi akhirnya Penisku berhasil masuk ke Vagina Novi walau beberapa kali meleset. Novi mengayunkan pinggulnya naik turun, secara berirama, sampai pada saatnya aku merasakan novi seperti seorang kesurupan karena dia tidak sadar dengan goyangan yang seakan-akan menggempakan bumi karena saking nikmatnya.

beberapa lama kami ganti posisi sekarang giliran aku yang di atas, aku angkat kedua kakinya dan menyimpan di bahuku aku mulai memasukan penisku ke vaginanya, dan aku emmaju mundurkan seperti Piston yang bergerak di dalam mesin, dia merintih sambil menggenggam saprei tempat tidur, Novi berteriak sambil mendesah,,.... aku makin cepat menggerakan pinggulku dan akhirnya aku tak tahan untuk menyimpan terlalu lama sperma yang hampir keluar hingga akhirnya aku mencabut penisku dan menyodorkan kemulutnya Novi, dan tanpa ragu Novi Memasukan penisku kedalam Mulutnya dan Mengocok hingga Lahar panas keluar di mulutnya. dia merasa puas dan menyuruhku untuk mendampingi setiap kali dia kesepian.

Besok harinya aku bercerita kepada temanku Romli yang bisa di Panggil Sahid, setelah mendengar ceritaku Romli bergegas ke kamar mandi untuk onani. aku tidak merasa heran karena Seorang Romli adalah Pemuda Desa yang bergaul dengan sabun. (sekian : ReLa)